SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Kesehatan

Bidan Dipaksa Kritis, Lawan Kepala Desa Memanfaatkan Anggaran Posyandu

Avatar
×

Bidan Dipaksa Kritis, Lawan Kepala Desa Memanfaatkan Anggaran Posyandu

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN, MaduraPost – Bidan desa di wilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dipaksa kritis melawan kepala desa yang sering memanfaatkan anggaran Posyandu.

Padahal program tersebut sejatinya secara teknis diketahui bidan. Hal tersebut disampaikan oleh Aktivis LSM KPK Nusantara Fatholla.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Belakang Fatholla sering mendapatkan kabar jika bidan desa kalah kekuatan dengan kepala desa jika menyoal seputar anggaran yang direncanakan.

Baca Juga :  Peras Mantan Kades, Oknum Wartawan dan Pegawai Kecamatan di OTT Polres Pamekasan

Akibatnya bidan pun manut meski terkadang dalam kegiatan Posyandu, bidan harus menyisakan uang kantong pribadi.

Salah satu contohnya adalah kader Posyandu sering diberi jatah honor yang tidak setimpal. Parahnya ada yang tidak diberi meski hanya sepeserpun.

“Ini suatu persoalan yang rumit yang jarang diketahui publik. Banyak bidan itu meronta mau protes ini-itu tapi tidak punya ruang untuk kritis,” kata Fatholla.

Baca Juga :  Soal Kasus TPP ASN, Pelapor dan Mantan Presiden N.G.O Akan Demo Polda Jatim

Selain itu Fatholla mengungkapkan, Kepala Desa dalam memanfaatkan kegiatan Posyandu, tinggal hanya maninggikan anggaran, meski secara teknis kegiatan berada di tangan bidan.

“Saya meyakini data bidan soal jumlah balita dan lansia tidak akan sama dengan laporan yang dibuat desa. Bidan secara jujur misalkan hanya menerima balita sebanyak 80 balita, Desa ini bisa membuat laporan bisa angka di atasnya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Polres Pamekasan Berhasil Bekuk 3 Pencuri Sepeda Motor Asal Kecamatan Pakong

Sebelumnya, Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Pamekasan, menyebutkan bahwa mayoritas kegiatan Posyandu Desa di Kabupaten Pamekasan, khususnya wilayah Kecamatan Waru, banyak yang janggal.

Penyebabnya, Pegiat LSM KPK Nusantara tersebut mengungkapkan jika nominal anggaran dengan realita kegiatan di bawah tidak sebanding. Sebagaimana data dilansir dari sid.kemendesa.go.id.

(mp/red)

Baca berita lainya di Google News atau gabung grup WhatsApp sekarang juga!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.