SUMENEP, MaduraPost – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berencana akan menyediakan bank sampah di setiap desa.
Hal itu dilakukan seiring dengan tingginya volume sampah yang terkumpul di Tempat Pemroresan Akhir (TPA) Kacamata Batuan.
Kepala DLH Sumenep, Arif Susanto mengatakan, setiap hari ada sekitar 40 ton sampah yang masuk ke TPA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebab itu, pembuatan bank sampah di setiap desa dianggap penting, untuk memudahkan para petugas membersihkannya.
“Kalau setiap desa nanti ada bank sampah, maka warga tinggal membuangnya di tempat itu. Lalu petugas tinggal datang mengambil sampah tersebut,” kata Arif dalam keterangannya, Minggu (21/4).
Pihaknya menjelaskan, di kawasan kota sudah ada 4 bak sampah kontainer yang sudah disediakan. Meski begitu, ia menilai sesuatu fakta, masih banyak sampah berada di luarnya.
“Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih minim. Makanya kami berinisiatif menyediakan bank sampah di setiap desa,” kata Arif.
Sebelum ada bank sampah di setiap desa, Arif mengimbau agar masyarakat Sumenep menyediakan tempat sampah di depan rumah masing-masing.
Nantinyan, petugas dari DLH akan menjemput sampah tersebut secara berkala.
“Kita akan ambil sampah dua kali dalam sehari, yaitu setiap pukul tujuh pagi dan tujuh malam,” kata Arif menegaskan.
Arif juga berharap kepada para pemilik toko di pinggir jalan, utamanya di kawasan kota agar disiplin dalam hal menjaga kebersihan.
“Buanglah sampah pada tempatnya. Mari kita membiasakan diri menjaga lingkungan dengan tetap bersih. Caranya ya jangan membuang sampah sembarangan,” imbau Arif.
Arif mengungkapkan, saat ini bank sampah masih tersedia di tiga tempat. Yakni di Desa Pamolokan, Marengan dan Bangselok.
“Untuk sementara masih mampu mengatasi persoalan sampah. Tapi belum maksimal, karena di setiap desa kami masih temukan tumpukan desa walaupun dengan skala kecil. Ini menunjukkan kalau masyarakat masih males membuang sampah ke tempatnya,” kata Arif mengungkapkan.
Dalam perjalanannya, rencana tersebut telah di musyawarahkan dengan sejumlah kepala desa, lurah dan camat.
“Semoga segera terealisasi dalam waktu dekat ini,” harap Arif.***