PAMEKASAN, MaduraPost – Sebuah koalisi yang terdiri dari 26 organisasi non-pemerintah (NGO) telah mengirimkan papan pesan atau karangan bunga ke Markas Polisi Pamekasan, mendorong mereka untuk segera mengidentifikasi tersangka dalam kasus dugaan pemotongan anggaran yang memengaruhi biaya operasional tempat pemungutan suara (TPS).
Insiden tersebut diduga melibatkan pejabat penyelenggara pemilu pada tingkat kecamatan dan desa. Rabu (08/05/2024).
Papan pesan tersebut, yang dipasang di luar pagar Markas Polisi Pamekasan, berbunyi, “Polres Pamekasan, telusuri secara menyeluruh pemotongan anggaran untuk Komite Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Pamekasan.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Koordinator aksi tersebut, Jumai, menekankan bahwa mereka akan terus mengorganisir protes lebih lanjut dengan jumlah massa yang lebih besar jika Polres Pamekasan gagal mengidentifikasi tersangka.
“Bersama dengan rekan koordinator Abdussalam dan Sinal, kami berkomitmen untuk terus mengejar masalah ini sampai selesai. Mari kita tidak biarkan masalah sepele seperti ini berlarut-larut, karena bisa menjadi bumerang di tahun-tahun mendatang. Tunjukkan kepada masyarakat bahwa Polres Pamekasan memiliki keberanian, untuk menjaga martabat kepolisian di mata publik,” tambahnya.
Aksi dukungan untuk Polres Pamekasan tersebut disambut oleh Iptu Doni Setiawan, Kepala Unit Reserse Kriminal Polres Pamekasan.
“Saya mengucapkan terima kasih yang tulus kepada rekan-rekan kami yang telah memberikan dukungan bagi Polres Pamekasan. Saat ini, kami telah melakukan klarifikasi dengan beberapa pejabat pemilihan. Saat ini, kami masih berada dalam fase penyelidikan,” jelasnya.
Selain itu, mereka meminta peserta aksi untuk maju jika mereka memiliki informasi dan bersedia untuk bersaksi guna mendukung penanganan kasus dugaan tersebut.***