Penulis: Madura Post | Editor:
PAMEKASAN, Madurapost.id – Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, merespons insiden kericuhan antara polisi dan aktivis PMII yang terjadi di halaman Pendopo Ronggo Sukowati. Meski tak menemui massa aksi, Bupati Baddrut langsung mengirim balasan romantis lewat sosial media, dengan hastag ‘Aku Padamu’. Balasan tersebut hingga kini masih viral.
Di balasan itu, Baddrut menyatakan jika dirinya bagian dari PMII dan menjadi sahabatnya. Ia tidak rela melihat kejadian berdarah tersebut. Mereka disebut kenapa tidak memilih bertamu ke Pendopo.
Kemudian Baddrut menyentil pelayanan tamu yang hendak datang kepadanya. Apalagi ia adalah masih satu pergerakan dengannya. Mereka disebut datang dan pulang tanpa mengisi tamu undangan. Karena Pendopo sudah menjadi bagian dari mereka.
Pegiat Kajian Mahasiswa Yogyakarta-Pamekasan Muhammad Anwar mengatakan, aktivis sepergerakan mestinya saling memahami sikap dan gerakannya. Baik antara senior dan junior.
“Sama-sama sepergerakan, tapi ini terkesan ada yang tidak nyambung. Teman-teman PMII turun aksi tentu sudah lewat prosedur surat pemberitahuan kepada pemerintah,” kata Anwar, Sabtu (27/6/2020).
Dari surat tersebut, Bupati Baddrut seharusnya menyarankan agar tidak meneruskan aksi. Apalagi mereka masih senasib. Cara bertemu dan duduk berdiskusi menjadi sarannya.
“Ini terkesan dibiarkan, dan mereka melakukan aksi. Namun setelah ada yang berdarah, malah Bupatinya curhat lewat sosmed,” ujarnya. (mp/saf/rus)