PAMEKASAN, Madurapost.id – Ketua Pemuda Pamekasan Mashudi Ducati tampak ikut prihatin menyikapi fenomena kericuhan, antara aktivis PMII dengan oknum polisi, beberapa hari lalu. Bagi dia, jika oknum aparat tersebut bertindak tidak bersentuhan hukum, Mashudi ingin menyentuhnya secara mencincang dengan cara yang sama.
Ungkapan tersebut disampaikan dalam status di akun facebooknya pada Sabtu (27/6/2020). Ia tidak rela melihat kader seperjuangannya diperlakukan kasar. Padahal hal tersebut murni gerakan sosial menyikapi masalah pertambangan ilegal.
“Nadi dan fikiranku selalu terdenyut kencang bila melihat dan mendengarkan video ini. Seandainya perbuatan oknum aparat ini tidak berkaitan dengan hukum, maka akan ku cincang kalian,” tulis pria dengan julukan lain Saum.
Di status tersebut, Saum mengunggah beberapa poster kecaman yang meminta agar oknum polisi ditindak sesuai prosedur hukum. Sebab peserta demo yang mendapatkan perlakuan di luar hukum merupakan perbuatan intimidasi yang melanggar.
Lebih lanjut bunyi statusnya begini;
Sebagaimana mestinya tugas dan fungsi mahasiswa sabagai agent of change dan sosial control melalui gerakan turun jalan/demonstrasi, yang konstruksi dan konstitusional dalam penyampaian pendapat di lindungi uu 1998 tentang penyampaian pendapat di muka umum.
Itulah hak segala bangsa dalan sistem demokrasi, kenapa kok malah hak kami mendapat kekerasan, Anagorki
Justru yang perlu kami fikiran dalam persoalan ini, pria kemanusiaan dan keadilan tidak pandang bulu siapapun yang melanggar hak asasi manusia harus di selesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku, tampa memandang ia yang berseragam. Karena kita semua sama dimata hukum dan hukum merupakan panglima tertinggi di negri ini.
Hukum tidak tajam kebawah dan keatas, institusi keamanan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat atau sederhana untuk pegayom pelindung dll.
#PB PMII
#PKC PMII
#PC PMII Se Indonesia
#KAMI MAHASISWA
#KAMI MANUSIA
#KAMI PEMUDA PENERUS BANGSA
(mp/liq/rus)