![]() |
Foto : Dok Beritama.id |
BERITAM.ID, SAMPANG – Setiap musim hujan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu menghantui masyarakat Sampang. Bagaimana tidak, di bulan Desember ini saja sudah ada dua pasien yang terjangkit DBD.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang Hanian Maria menyampaikan, musim hujan masyarakat perlu mewaspadai potensi penyakit demam berdarah.
Saat musim hujan populasi nyamuk akan bertambah,
genangan air dan lingkungan kotor menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Seperti di selokan, got, dan tempat-tempat kotor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Penyakit DBD itu disebabkan karena gigitan nyamuk Aedes aegypti. Berdasarkan laporan dari puskesmas, saat ini sudah ada dua pasien yang terjangkit penyakit itu,” terangnya. Selasa (10/12/19).
Menurut Hanian, pencegahan DBD bisa dilakukan dengan mudah. Salah satunya dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta aktif menjaga kebersihan lingkungan. Dengan cara menguras dan menutup bak mandi, dan mengubur sampah pelastik atau ban bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.
“Penyakit DBD identik dengan kondisi lingkungan kotor. Jadi warga harus giat menjaga kebersihan lingkungan, agar bisa terhindar dari serangan penyakit,” katanya.
Pihaknya sudah melakukan fogging atau pengasapan obat pembasmi jentik nyamuk di sejumlah wilayah yang masuk kategori endemis DBD. Salah satunya di Kecamatan Kota Sampang, dan menaburkan serbuk abate.
“Intinya kami sudah siap dalam mencegah dan menangani DBD. Bulan ini ada dua pasien yang terjangkit DBD dan tengah menjalani pengobatan di puskesmas. Semoga penyebarannya bisa dicegah,” ucapnya.
Menanggapi itu, Sekertaris Komisi IV DPRD Sampang Nurul Huda meminta agar dinkes bisa maksimal dalam melakukan upaya pencegahan dan penanganan DBD. Pencegahan DBD harus dilakukan sejak dini agar jumlah pasien yang terjangkit tidak bertambah.
Politikus asal Kecamatan Sokobanah itu berharap semua pihak terkait proaktif dalam mencegah dan memberantas DBD. Mulai dari kepala desa, camat, dan puskesmas.
“DBD perlu mendapat penanganan serius. Sebab penyakit itu berbahaya dan bisa menyebabkan kematian,” pungkasnya.(Red-Zainal)