BANGKALAN, MaduraPost – Usai viralnya kasus penemuan limbah B3 berupa kantong darah bertuliskan HIV di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Junok beberapa waktu lalu. Paguyuban Pemuda Kabupaten Bangkalan (PPB), Madura, Jawa Timur mempertanyakan kebijakan Dinas Lingkungan Hidup yang ada di Kabupaten Bangkalan, Senin (17/04/2023).
Hal itu disampaikan oleh ketua PPB, Muhammad Sufi dalam acara dialog publik, Minggu 16 April 2023, di Cafe Praja, Bangkalan. Menurutnya, masih banyak berbagai masalah lingkungan yang terabaikan oleh pemerintah. Salah satunya tak lain adalah sampah yang dibuang sembarangan dan berserakan.
“Salah satu kasus ada pembuangan sembarangan kantong darah, padahal itu masuk limbah medis yang harus dibuang secara khusus,” kata dia.
Selain itu, berdasarkan data yang ada Kabupaten Bangkalan bisa memproduksi 428 ton sampah perhari. Jika tidak diolah dengan baik, penumpukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah tak dapat dihindari.
Anggota Komisi C, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan, H. Musawwir mengungkapkan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan mendapatkan anggaran sekitar 5 persen dari total Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan itu ia berharap pengelolaan lingkungan hidup di Bangkalan utamanya di bidang sampah dapat ditingkatkan.
“Saya harap DLH dapat meningkatkan pengolaan sampah dan bisa menjadikan Bangkalan sebagai kota yang indah,” ujarnya saat menjadi narasumber.
Di sisi lain Kepala DLH Kabupaten Bangkalan, Anang Yulianto menyatakan bahwa pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin agar sampah di Bangkalan bisa zero. Salah satunya dengan upaya pengoptimalan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
“Melalui pengolaan sampah di TPS3R ini tidak perlu buang sampah ke TPA. Karena sampah sudah diolah jadi bahan ekonomis,” ungkapnya.