PAMEKASAN, Madurapost.id – Di tengah pandemi covid-19, sejumlah santri dan siswa madrasah di Kabupaten Pamekasan menggunakan handy talkie (HT) untuk keperluan belajar.
Seperti yang dilakukan santri Yayasan Azzahri serta Santri Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum 2, Dusun Montor Desa Teja Barat Pamekasan yang bekerja sama dengan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Pamekasan.
Ketua RAPI Pamekasan, Budi Cahyono, mengatakan, jika beberapa santri dan lembaga yang ada dipelosok saat ini sudah menggunakan layanan HT untuk keperluan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Menurutnya, HT yang memiliki frekuensi luas dinilai lebih menghemat biaya dan lebih sederhana.
“Rumah santri memang ada di pelosok dan tidak terjangkau oleh jaringan GSM dan Internet yang sangat dibutuhkan untuk tuntutan belajar daring,” ungkap Budi.
Budi bahkan sudah menyiapkan 20 HT operasional, 1 RPU dan 1 Rig Mobile untuk penguatan sinyal HT hingga 2 Km untuk mempermudah para guru, ustadz untuk memberikan pelajaran.
“Apalagi dengan HT ini wali siswa dan para guru tidak perlu lagi membeli kuota dan bisa menghemat biaya,” ujarnya.
Terpisah salah satu pengajar madrasah di Yayasan Azzahri, tersebut, Ach. Zainul Kafi mengaku bahwa pihaknya merasa terbantu atas penyediaan frekuensi radio HT oleh RAPI Pamekasan tersebut. Ia pun berharap agar seluruh santri madrasah bisa menggunakan HT secara keseluruhan.
“Beberapa sekarang sudah enak kalau dulu harus mengambil tugas di madrasah, kemudian menyetorkan tugas tersebut pada keesokan harinya,” paparnya. (mp/fat/sib/rus)