PAMEKASAN, MaduraPost – Pasar murah program Pemkab Pamekasan di Kecamatan Waru, banyak mendapatkan protes dari masyarakat. Sebab harga yang disebut-sebut lebih murah dari harga pasaran, justru hal ini berbeda. Harga tidak sesuai dan lebih tinggi dari pasaran.
Moh Amsirudin yang saat itu berencana mau beli sepatu justru dikagetkan. Sepatu yang harga biasanya Rp 75 ribu, justru di sana malah di jual Rp 100 ribu.
“Kanget saja! Tak kirain harganya lebih murah tapi malah lebih mahal Rp 25 ribu,” kata Amsiruddin, Kamis (22/4/2021).
Tak hanya itu, Amsirudin menambahkan dari beberapa stand yang berada di halaman, dia mencoba mengecek selisihnya harga tidak seberapa jika dibandingkan dengan toko. Ada yang hanya selisih seribu rupiah ada juga yang hanya selisih 100 rupiah.
“Selisih harga hanya segitu, saya rasa kurang layak jika dikatakan pasar murah, itu sama halnya konsumen diprank oleh Pemkab,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupatan Pamekasan Bekerja sama dengan Dinas Perdangan (Disperindag) Mengadakan Pasar murah, dimulai sejak awal bulan Ramadhan.
Eks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pamekasan menjadi tempat pertama di selengarakan. Pasar murah tersebut dijadwalkan terselengara di seluruh Kecamatan di wilayah Kabupaten Pamekasan.