Bidan Tanpa STR Jadi Staf BLUD, Tenaga Ahli Tersingkir di Puskesmas Masalembu Sumenep

Avatar

- Jurnalis

Selasa, 19 November 2024 - 09:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MELAYANI. Potret Puskemas Masalembu, Sumenep, saat mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. (Istimewa for MafuraPost)

MELAYANI. Potret Puskemas Masalembu, Sumenep, saat mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. (Istimewa for MafuraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Polemik rekrutmen staf Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang diduga syarat kepentingan mencuat di Puskesmas Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Hasil informasi yang dihimpun media ini, seorang bidan berinisial K diangkat menjadi staf BLUD meski diduga tidak memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang menjadi syarat utama dalam profesinya.

Pengangkatan ini memicu protes dari sejumlah pihak yang menilai keputusan tersebut tidak adil.

Menurut sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya menjelaskan pada MaduraPost, bawah K yang telah lama menjadi tenaga sukarelawan (sukwan) di Puskesmas Masalembu, selalu gagal lulus ujian STR.

Namun, ia tetap diikutkan dalam ujian BLUD dan akhirnya diangkat menjadi staf BLUD di bagian administrasi.

Baca Juga :  Pemilihan Korwas Sekolah Periode 2024-2027 Berjalan Khidmat, Disdik Sumenep Inginkan Ada Optimalisasi

“K ini adalah bidan, tapi tidak punya STR. Selama ini ia selalu gagal dalam ujian STR. Anehnya, ia justru diangkat menjadi staf BLUD administrasi di Puskesmas Masalembu,” ungkap sumber tersebut, Selasa (29/11).

Kondisi ini kontras dengan nasib inisial J, seorang lulusan D3 Rekam Medis yang telah lima tahun mengabdi sebagai sukwan di bagian administrasi puskesmas tersebut.

J diduga tidak diikutkan dalam proses seleksi BLUD oleh Kepala Puskesmas Masalembu, Dian Maharanny, sehingga tidak diangkat menjadi staf BLUD.

“Ini aneh, ada lulusan D3 Rekam Medis yang lebih kompeten tapi tidak diangkat, sementara yang menggantikan posisinya adalah orang yang tidak punya keahlian di bidang rekam medis,” tambah sumber ini.

Baca Juga :  Pendataan Bansos di Kertagenah Tengah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Sebagai informasi, seluruh puskesmas di Kabupaten Sumenep kini diwajibkan menerapkan sistem BLUD.

Dalam regulasi yang ada, semua tenaga sukwan diwajibkan mengikuti seleksi untuk menjadi staf BLUD.

Proses seleksi meliputi ujian tulis, wawancara, dan tes lainnya. Namun, J merasa dirinya sengaja dikesampingkan.

“J merasa tidak diperhitungkan di sini. Kepala Puskesmas sepertinya memang ingin menggeser posisi J,” kata sumber ini seperti yang disampaikan J padanya.

Saat dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Masalembu, Dian Maharanny, belum merespon. Sebab saat dilakukan upaya wawancara oleh MaduraPost tidak di angkat meski nada tunggu teleponnya berdering.

Baca Juga :  DPRD Pamekasan Mendesak Distributor Pecat Kios Pupuk Desa Pasanggar

Media ini juga melakukan upaya konfirmasi melalui perpesanan singkat aplikasi WhatsApp kepada Kepala Puskesmas Masalembu, Dian Maharanny, sayangnya belum juga membuahkan hasil alias tidak direspon.

Sementara dari hasil keterangan narasumber terpercaya kepada media ini, ia sempat menirukan apa yang menjadi keluhan J.

Di mana, J membeberkan pada dirinya apabila Kepala Puskesmas Masalembu, Dian Maharanny, sempat menyatakan bahwa tidak sedang membutuhkan tambahan staf BLUD.

Pernyataan ini menimbulkan kebingungan, mengingat K justru baru saja diangkat sebagai staf BLUD.

Kasus ini tentu menyoroti pentingnya transparansi dalam proses seleksi kepegawaian, terutama dalam institusi publik seperti puskesmas.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

PN Sumenep Jatuhkan Vonis Berat kepada Legislator Asal Talango dalam Kasus Narkotika
Dinas Dinilai Lalai, Banjir dan Longsor Terus Ancam Kebonagung Sumenep
Kader Gerindra Raih Penghargaan Internasional di Kuala Lumpur Malaysia
Peringati Hari Kebebasan Pers Sedunia, AJI Surabaya Gelar Nobar dan Diskusi Film “Cut To Cut” di Sumenep
Denda Rp33 Juta Ditanggung Dani, PLN Bungkam soal Peran Benny dan Iksan
Tabrak Pesepeda, Warga Sumenep Tewas Diduga Akibat Pengeroyokan
Kepala Desa Rajun Benarkan Warganya Diduga Menikah Lagi Tanpa Cerai Resmi
Kades Kangayan Jadi Tersangka, Diduga Gunakan Ijazah Palsu untuk Maju Pilkades 2014

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 11:04 WIB

PN Sumenep Jatuhkan Vonis Berat kepada Legislator Asal Talango dalam Kasus Narkotika

Selasa, 13 Mei 2025 - 17:58 WIB

Dinas Dinilai Lalai, Banjir dan Longsor Terus Ancam Kebonagung Sumenep

Minggu, 11 Mei 2025 - 09:21 WIB

Kader Gerindra Raih Penghargaan Internasional di Kuala Lumpur Malaysia

Sabtu, 3 Mei 2025 - 19:30 WIB

Peringati Hari Kebebasan Pers Sedunia, AJI Surabaya Gelar Nobar dan Diskusi Film “Cut To Cut” di Sumenep

Kamis, 1 Mei 2025 - 21:46 WIB

Denda Rp33 Juta Ditanggung Dani, PLN Bungkam soal Peran Benny dan Iksan

Berita Terbaru

ACARA. Owner Arinna Premium Hijab menerima buket bunga dari tamu undangan dalam acara Fashion Show The Journey of Modesty di Ball Room Hotel JW Marriott, Surabaya, 14 Mei 2025. (Istimewa for MaduraPost)

Berita

Arinna Premium Hijab Buka Cabang di Surabaya

Jumat, 16 Mei 2025 - 09:37 WIB