Nasib PKL di Pamekasan Tak Jelas, N.G.O Geram Terhadap Sikap Bupati Baddrut Tamam

Avatar

- Jurnalis

Minggu, 30 Mei 2021 - 05:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah PKL saat diskusi di Markas NGO Pamekasan

Sejumlah PKL saat diskusi di Markas NGO Pamekasan

PAMEKASAN, MaduraPost – Lintas LSM atau N.G.O Pamekasan geram terhadap sikap Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang terkesan tutup mata dan diskriminatif kepada sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tergusur saat pandemi Covid-19.

Pasalnya, lokasi Eks Rumah Sakit yang dijanjikan oleh Pemkab setempat belum juga dapat ditempati serta dana Covid-19 sebesar Rp 600.000,00,- perbulan selama 3 bulan yang juga dijanjikannya (Pemkab Pamekasan Red) sampai detik ini hanya dua bulan pertama yang diberikan.

Baca Juga :  Pilkada Serentak 2020 Resmi Ditunda Akibat Corona

Menurut Presiden N.G.O Zaini Wer Wer melalui Kabid Humasnya Abdul Basit menjelaskan, setelah pihaknya kedatangan sejumlah PKL ke Mabesnya dan meminta pendampingan, ia mengatakan, pihaknya siap mengkawal apa yang menjadi keluh kesah dan persoalan PKL tersebut.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“kami juga atas nama keluarga Besar Mabes N.G.O Pamekasan menyampaikan terimakasih atas kedatangannya di kantor kami dan atas kepercayaannya masyarakat PKL ke pada kami,” pungkasnya, Sabtu (29/6/2021).

Baca Juga :  Kerajaan King of The King, Bakal Bagi Uang Rp 60.000 Triliun ke Masyarakat

Dari itu, ia mengatakan, mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikan kemudahan, kelancaran dan perlindungan bagi kita semua.

“Semoga Allah SWT selalu memberikan barokahnya kepada kita semua,” ucapnya.

Sementara itu, Muhtar yang merupakan perwakilan PKL menyatakan, semestinya Pemkab Pamekasan memberikan Bantuan kepada PKL yang terdampak Covid-19 selama tiga kali, tapi pihaknya hanya menerima dua kali.

Baca Juga :  Event Pamekasan Night Carnival Diduga Langgar PP Nomor 60 tahun 2017

“Jelas kami kecewa, Pemkab Pamekasan merelokasi kami ke Eks Rumah Sakit. Tapi faktanya, setahun lebih, belum juga kami dapat tempati, sehingga nasip kami tak jelas bahkan ada dari teman kami juga selama setahun lebih tidak berjualan karena mengindahkan permintaan Bupati waktu kami lakukan aksi dulu di kantornya,” bebernya.

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Diduga Serobot Kawasan Hutan Negara, Kepala Desa Kebonagung Dilaporkan ke Polisi
Kasus Jailani Mandek, PLN Sumenep Bungkam dan Sibuk Berdalih
DKPP Sumenep Perkenalkan Teknologi Drone untuk Dukung Pertanian Modern
DKPP Sumenep Dorong Inovasi Digital untuk Tingkatkan Nilai Jual Jagung
Dorong Perencanaan Pangan Desa, DPMD Sumenep Gelar Pendampingan di Giligenting
Dugaan Rekayasa Kasus, PLN Sumenep Terancam Kehilangan Kepercayaan
Rekayasa Mirip ‘Sambo’ di Sumenep, Jebakan Listrik Untuk Pengusaha Tambak
Jerat Diam-Diam dari Oknum PLN Sumenep

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 22:22 WIB

Diduga Serobot Kawasan Hutan Negara, Kepala Desa Kebonagung Dilaporkan ke Polisi

Rabu, 23 April 2025 - 21:01 WIB

Kasus Jailani Mandek, PLN Sumenep Bungkam dan Sibuk Berdalih

Rabu, 23 April 2025 - 19:26 WIB

DKPP Sumenep Perkenalkan Teknologi Drone untuk Dukung Pertanian Modern

Rabu, 23 April 2025 - 18:53 WIB

DKPP Sumenep Dorong Inovasi Digital untuk Tingkatkan Nilai Jual Jagung

Rabu, 23 April 2025 - 18:23 WIB

Dorong Perencanaan Pangan Desa, DPMD Sumenep Gelar Pendampingan di Giligenting

Berita Terbaru

LOKASI. Potret Kantor ULP PLN Sumenep yang berlokasi di Jalan Urip Sumoharja, Mastasek, Pabian, Kecamatan Kota. (M.Hendra.E/MaduraPost)

Headline

Kasus Jailani Mandek, PLN Sumenep Bungkam dan Sibuk Berdalih

Rabu, 23 Apr 2025 - 21:01 WIB