PAMEKASAN, MaduraPost – Sosok guru perempuan yang menginspirasi publik di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, patut dijadikan teladan. Salah satunya adalah Faidlatul Jannah, warga Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan.
Setelah melalui proses panjang, pada tahun 2023, Faidlatul memulai babak baru dalam kariernya dengan mengabdi di SD Negeri Bicorong 1 setelah lulus sebagai guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Di sekolah barunya, ia menghadapi tantangan dan pengalaman baru. Namun, dengan semangat yang tinggi, ia terus berusaha memberikan yang terbaik untuk murid-muridnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menganggap semua aktivitasnya sebagai medan pengabdian. Baginya, pengabdian yang terbaik adalah yang melibatkan hati, sehingga tidak hanya kerja keras, tetapi juga menanamkan nilai-nilai.
Keberadaannya di sekolah ini membawa semangat dan inovasi baru dalam perjalanan kariernya. Wawasan dan pengalaman Faidlatul sebagai abdi negara semakin menambah pengetahuannya.
“Capek, lelah, dan bosan adalah sifat manusiawi. Hanya dengan mengabdi dengan hati, rasa lelah itu akan cepat sirna dari pikiran kita,” kata Faidlatul, Jumat (19/7).
Dari kecil, perempuan yang lahir pada 29 November 1994 ini sudah menunjukkan ketertarikan yang besar pada pendidikan dan pembelajaran.
Pendidikan dasarnya dimulai di MI Al-Falah 3, sebuah madrasah yang terkenal dengan disiplin dan kualitas pengajarannya.
Di sana, Faidlatul mengembangkan dasar-dasar pengetahuan yang kuat dan karakter yang tangguh.
Setelah menamatkan pendidikan dasarnya, Faidlatul melanjutkan ke SMP Negeri 5 Pamekasan.
Di sekolah ini, ia semakin menunjukkan potensi akademiknya. Tidak hanya berprestasi di bidang akademik, Faidlatul juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang mengasah kepemimpinan dan kemampuan sosialnya.
Selepas SMP, Faidlatul meneruskan pendidikannya di MAN Jungcangcang Pamekasan 1. Di madrasah aliyah ini, ia semakin mendalami ilmu agama dan sains.
Dengan semangat belajar yang tinggi dan dukungan dari para guru, Faidlatul mampu menyelesaikan studinya dengan baik dan meraih banyak prestasi.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, ia melanjutkan ke Universitas Madura Pamekasan, tempat ia mengambil jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Semula Faidlatul memulai kariernya sebagai pendidik di SDIT ABFA Pamekasan pada tahun 2016. Di sekolah ini, ia mengabdikan diri selama tujuh tahun.
Selama masa pengabdiannya, Faidlatul tidak hanya mengajar mata pelajaran, tetapi juga menjadi pembimbing dan teladan bagi murid-muridnya.
Ia selalu berusaha memberikan yang terbaik, baik dalam hal pengajaran maupun dalam membentuk karakter anak didiknya.
Keberhasilannya sebagai guru di SDIT ABFA Pamekasan membuatnya dikenal sebagai pendidik yang berdedikasi dan penuh perhatian.
Dalam kehidupan pribadinya, Faidlatul menikah dengan Fery Fadlillah pada tahun 2014. Pernikahan mereka dibangun atas dasar cinta dan saling mendukung satu sama lain.
Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua orang anak yang menjadi kebanggaan mereka, yaitu Imada Ulinnuha Fadlillah yang kini berusia 6 tahun, dan Izan Arsyakali Fadlillah yang baru berusia 3 bulan.
Faidlatul dan Fery selalu berusaha memberikan pendidikan dan kasih sayang terbaik untuk anak-anak mereka, dengan harapan mereka tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia dan berprestasi.
Faidlatul selalu memegang teguh prinsip hidupnya yang diilhami dari keimanan dan ketakwaan. Ia percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini adalah atas izin Allah.
Ia sering mengingatkan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya bahwa jika Allah membuat kita menunggu, maka bersiaplah untuk menerima lebih dari yang kita minta.
Menurutnya, kita tidak bisa apa-apa tanpa Allah, tetapi dengan izin-Nya, kita bisa meraih segalanya. Salah satu nilai yang sangat dijunjung tinggi oleh Faidlatul adalah kemampuan untuk menaklukkan emosi dan kemarahan.
Baginya, orang yang bisa mengendalikan kemarahannya telah menang atas musuh terbesar, yaitu dirinya sendiri.
Melalui perjalanan hidupnya, Faidlatul Jannah mengajarkan kepada kita bahwa pengabdian dan ketulusan adalah kunci utama dalam mencapai keberhasilan.
Ia adalah contoh nyata bahwa dengan izin Allah, seseorang dapat meraih segala impian dan harapan.
Semangatnya dalam mengajar dan mendidik, serta kebijaksanaannya dalam menjalani kehidupan, menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya.
Faidlatul seorang pendidik yang berdedikasi dan seorang ibu yang penuh kasih, terus berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap aspek kehidupannya.***