Humor Penuh Hikmah: Ceramah KH Musleh Adnan yang Menarik Jamaah di Madura

Avatar

- Jurnalis

Jumat, 1 November 2024 - 06:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ceramah Dai Kondang di Madura, KH Musleh Adnan memiliki gaya berceramah yang santai dan penuh humor. (MaduraPost/Warta NU)

Ceramah Dai Kondang di Madura, KH Musleh Adnan memiliki gaya berceramah yang santai dan penuh humor. (MaduraPost/Warta NU)

PAMEKASAN, MaduraPost – KH Musleh Adnan, seorang dai kondang dari Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, belakangan ini semakin dikenal luas di media sosial.

Berbeda dari penceramah lainnya, Kiai Musleh, begitu ia akrab disapa, memiliki gaya berceramah yang santai dan penuh humor.

Sentuhan jenaka dalam ceramahnya membuat pesan-pesan yang ia sampaikan mudah dipahami oleh berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga orang tua.

Kiai Musleh lahir di Jember pada 18 Oktober 1975, KH Musleh Adnan merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Sejak usia muda, ia sudah menunjukkan minat besar dalam menimba ilmu agama.

Baca Juga :  Jejak Spiritual KH Abdul Hamid: Pesona Pondok Pesantren Banyuanyar dan Bata-Bata

Pada tahun 1987, ia memutuskan untuk menjadi santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid di Paiton, Probolinggo.

Meski kondisi ekonomi keluarganya terbatas dan hanya mampu membiayai SPP, hal ini tidak memadamkan semangatnya untuk belajar di pesantren besar tersebut.

Di sana, Kiai Musleh muda melewati berbagai tantangan sebagai santri, menguatkan mental dan spiritualnya yang kelak menjadi bekal dalam dakwah.

Selepas menyelesaikan pendidikannya di Nurul Jadid, KH Musleh Adnan kembali menekuni bidang akademis dan menjadi dosen ilmu tafsir di Universitas Islam Madura.

Ia juga dipercaya untuk mengasuh Pesantren Nahdlatul Ta’limiyah di Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan.

Baca Juga :  Pengalaman di Birokrasi Jatim: Visi Besar Bacabup Fattah Jasin untuk Pamekasan 2024

Di sanalah kiprah dakwahnya kian berkembang, namun, pada awalnya, ia tak pernah bercita-cita menjadi seorang dai.

“Dulu saya hanya ingin menjadi dosen, fokus pada akademik,” ujarnya dalam sebuah kesempatan.

Namun takdir berkata lain; jalur dakwah yang ia tempuh justru mengantarkannya pada kesuksesan dan popularitas di kalangan umat.

Ceramah-ceramah KH Musleh Adnan, meski dikemas dengan canda, tetap sarat dengan pesan moral dan nasihat agama.

Ia mampu menyentuh hati para jamaah dengan mengaitkan ajaran agama dalam keseharian, membuat umat lebih mudah mencerna dan menerapkannya.

Baca Juga :  Jelang Masa Kampanye Pemilu 2024, KPU Sumenep Minta Partai Politik Daftarkan 20 Akun Medsos

“Guyonan beliau itu menghibur, tapi isinya tetap mendalam. Banyak faedah yang bisa diambil,” ungkap salah seorang jamaah setianya.

Selain sukses di dunia dakwah, KH Musleh Adnan juga menjalani peran sebagai suami dan ayah.

Ia menikah dengan putri dari salah satu keluarga Ponpes Nurul Jadid, dan mereka dikaruniai beberapa anak.

Kehidupan pribadinya yang harmonis dan sederhana turut menambah kharisma dalam diri sang dai.

Kini, dengan gaya khasnya yang santai, KH Musleh Adnan terus menginspirasi dan menjadi panutan umat di Madura dan sekitarnya, menjadikan dakwah sebagai jalan hidup yang penuh makna.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Human Error: Garis Tipis antara Manusia dan AI
Profil Benny Nugroho: Jaksa Asal Madura yang Berdedikasi Dalam Kasus Penusukan Ulama
Mengenal Para Perawi Hadis Nabi, Dari Abu Hurairah hingga Imam Bukhari
Profil Hasto Kristiyanto Penuding Jokowi ‘Kriminalisasi Anies’ yang Jadi Tersangka KPK
Ahmad Wahib: Cendikiawan Muda dari Sampang yang Hilang di Persimpangan Jalan
Syaikhona Kholil Bangkalan: Pengaruh Besar Ulama Madura dalam Dunia Islam
Kisah Politikus Demokrat: Penyelamat Rombongan Haji Idi Dari Massa Konflik Pilkada Sampang
Abu Ubaidah bin Jarrah: Sahabat Setia Nabi yang Dijuluki ‘Aminul Ummah’

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 21:09 WIB

Human Error: Garis Tipis antara Manusia dan AI

Sabtu, 18 Januari 2025 - 10:52 WIB

Profil Benny Nugroho: Jaksa Asal Madura yang Berdedikasi Dalam Kasus Penusukan Ulama

Kamis, 26 Desember 2024 - 20:20 WIB

Mengenal Para Perawi Hadis Nabi, Dari Abu Hurairah hingga Imam Bukhari

Rabu, 25 Desember 2024 - 07:10 WIB

Profil Hasto Kristiyanto Penuding Jokowi ‘Kriminalisasi Anies’ yang Jadi Tersangka KPK

Selasa, 24 Desember 2024 - 18:24 WIB

Ahmad Wahib: Cendikiawan Muda dari Sampang yang Hilang di Persimpangan Jalan

Berita Terbaru