Human Error: Garis Tipis antara Manusia dan AI

Avatar

- Jurnalis

Senin, 17 Februari 2025 - 21:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFIL. Potret Amin Bashiri, Sumenep asal Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang getol menulis tentang teknologi kecerdasan buatan atau AI. (Istimewa for MaduraPost)

PROFIL. Potret Amin Bashiri, Sumenep asal Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang getol menulis tentang teknologi kecerdasan buatan atau AI. (Istimewa for MaduraPost)

SOROTAN, MaduraPost – Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, kecerdasan buatan (AI) semakin mengambil peran dalam berbagai aspek kehidupan.

Dari otomasi industri hingga pengambilan keputusan berbasis data, AI dirancang untuk mengurangi kesalahan manusia atau yang sering disebut human error.

Namun, apakah AI benar-benar bebas dari kesalahan? Atau justru kesalahan manusia tetap hadir dalam sistem AI, hanya dalam bentuk yang berbeda?

Kesalahan manusia adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Faktor seperti kelelahan, stres, keterbatasan pengetahuan, hingga bias kognitif sering menjadi penyebab utama terjadinya kesalahan.

Dalam berbagai sektor, seperti medis, transportasi, dan industri manufaktur, human error bisa berdampak fatal.

Namun, di balik itu, human error juga mencerminkan sifat manusia yang fleksibel dan adaptif.

Baca Juga :  Rencana Rapid Test Bagi Warga Binaan Rutan Kelas IIB Sumenep

Kesalahan sering kali menjadi sumber pembelajaran, memungkinkan manusia untuk berkembang dan meningkatkan keterampilannya.

Dalam dunia kerja, banyak inovasi yang lahir dari percobaan dan kesalahan yang dilakukan oleh manusia.

AI diciptakan untuk mengurangi kesalahan manusia dengan menghadirkan sistem berbasis algoritma yang lebih cepat, efisien, dan tidak terpengaruh oleh faktor emosional atau kelelahan.

Namun, meskipun AI tampak lebih unggul dalam hal presisi, kesalahan tetap bisa terjadi.

Bedanya, kesalahan dalam AI sering kali bersumber dari manusia itu sendiri, terutama dalam bentuk:

1. Bias Data

AI belajar dari data yang diberikan manusia. Jika data tersebut mengandung bias, maka AI akan mereproduksi kesalahan yang sama dalam pengambilan keputusan.

Baca Juga :  5 Konten Kreator Karya Anak Muda Madura yang Menginspirasi Publik

2. Kesalahan Pemrograman

Algoritma yang dibuat manusia bisa memiliki bug atau kelemahan yang tidak terduga, yang dapat menyebabkan AI membuat keputusan yang salah.

3. Salah Interpretasi oleh Manusia

AI dapat menghasilkan hasil yang akurat, tetapi jika manusia salah menafsirkan atau menggunakan hasil tersebut secara keliru, maka kesalahan tetap terjadi.

Meskipun AI mampu mengurangi human error dalam banyak aspek, teknologi ini masih sangat bergantung pada manusia.

AI tidak memiliki pemahaman kontekstual atau intuisi seperti manusia.

Sebaliknya, manusia memiliki kemampuan untuk belajar dari kesalahan dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh AI.

Baca Juga :  Dua Oknum Jaksa di Sumenep Lakukan Pemerasan, Kantor Kejari di Demo Bentrok tak Terhindarkan

Di sinilah muncul garis tipis antara manusia dan AI. AI bisa menggantikan banyak tugas berbasis data, tetapi kreativitas, intuisi, dan pemecahan masalah kompleks masih menjadi keunggulan manusia.

Human error adalah bagian alami dari manusia, sementara AI berusaha untuk mengurangi kesalahan tersebut.

Namun, AI tidak bisa sepenuhnya bebas dari kesalahan karena tetap bergantung pada data, algoritma, dan interpretasi manusia.

Oleh karena itu, tantangan ke depan bukan hanya menciptakan AI yang lebih canggih, tetapi juga membangun sistem yang memungkinkan manusia dan AI bekerja sama secara optimal.

Dengan demikian, kesalahan dapat diminimalkan tanpa kehilangan aspek kemanusiaan yang membuat kita tetap unggul.***

Penulis: Amin Bashiri (Seniman Sumenep)

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Profil Benny Nugroho: Jaksa Asal Madura yang Berdedikasi Dalam Kasus Penusukan Ulama
Mengenal Para Perawi Hadis Nabi, Dari Abu Hurairah hingga Imam Bukhari
Profil Hasto Kristiyanto Penuding Jokowi ‘Kriminalisasi Anies’ yang Jadi Tersangka KPK
Ahmad Wahib: Cendikiawan Muda dari Sampang yang Hilang di Persimpangan Jalan
Syaikhona Kholil Bangkalan: Pengaruh Besar Ulama Madura dalam Dunia Islam
Kisah Politikus Demokrat: Penyelamat Rombongan Haji Idi Dari Massa Konflik Pilkada Sampang
Humor Penuh Hikmah: Ceramah KH Musleh Adnan yang Menarik Jamaah di Madura
Abu Ubaidah bin Jarrah: Sahabat Setia Nabi yang Dijuluki ‘Aminul Ummah’

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 21:09 WIB

Human Error: Garis Tipis antara Manusia dan AI

Sabtu, 18 Januari 2025 - 10:52 WIB

Profil Benny Nugroho: Jaksa Asal Madura yang Berdedikasi Dalam Kasus Penusukan Ulama

Kamis, 26 Desember 2024 - 20:20 WIB

Mengenal Para Perawi Hadis Nabi, Dari Abu Hurairah hingga Imam Bukhari

Rabu, 25 Desember 2024 - 07:10 WIB

Profil Hasto Kristiyanto Penuding Jokowi ‘Kriminalisasi Anies’ yang Jadi Tersangka KPK

Selasa, 24 Desember 2024 - 18:24 WIB

Ahmad Wahib: Cendikiawan Muda dari Sampang yang Hilang di Persimpangan Jalan

Berita Terbaru

Salah seorang nelayan yang diamankan pihak kepolisian karena kedapatan membawa narkotika jenis sabu

Hukum & Kriminal

Bawa Sabu, Nelayan Asal Pamekasan Ditangkap di Sampang

Minggu, 11 Mei 2025 - 15:54 WIB

Anggota Polsek Banyuates saat memeriksa tersuga maling di Desa Trapang Kecamatan Banyuates.

Hukum & Kriminal

Curi Uang dan HP di Rumah Warga, Residivis di Sampang Dibekuk Polisi

Minggu, 11 Mei 2025 - 15:28 WIB