Topi Blankon Samhaji dan Kesuksesan Bisnis Bubur Kacang Ijo di Pamekasan

Avatar

- Jurnalis

Minggu, 21 Juli 2024 - 06:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Abang Samhaji dengan dedikasi dan kerja keras, ia berhasil membawa bisnis Es Bubur Kacang Ijo menjadi salah satu yang paling populer di wilayah pantura Pamekasan. (MaduraPost/DOK)

Abang Samhaji dengan dedikasi dan kerja keras, ia berhasil membawa bisnis Es Bubur Kacang Ijo menjadi salah satu yang paling populer di wilayah pantura Pamekasan. (MaduraPost/DOK)

PAMEKASAN, MaduraPost – Jika Anda penggemar Es Bubur Kacang Ijo, tentu tidak asing lagi dengan Abang Samhaji, penjual ramah yang selalu mengenakan topi blankon Jawa saat melayani pembeli.

Kedai Es Bubur Kacang Ijo milik Abang Samhaji ini terletak di sebelah selatan masjid Pasar Waru, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan.

Sudah dua puluh tahun lamanya Abang Samhaji menjalankan bisnis ini, dan kini usahanya menjadi salah satu yang paling laris di wilayah pesisir utara Pamekasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Bisnis bubur kacang ijo ini tidak instan jadi. Meski hanya usaha rumahan, saya masih terus belajar dari orang lain yang sudah dianggap sebagai guru bisnis,” kata Samhaji kepada MaduraPost pada Sabtu (20/7).

Warga Desa Waru Barat ini engungkapkan bahwa perjalanan bisnisnya tidak selalu mulus. Banyak rintangan yang harus dihadapinya, mulai dari komposisi dan resep bahan yang kurang disukai pelanggan, hingga menjaga kualitas makanan agar rasa dan aroma tetap stabil.

Baca Juga :  Komitmen dan Integritas Halili Yasin di Kursi Ketua DPRD Pamekasan

“Kita kadang kewalahan dengan bahan seperti kacang ijo. Untuk sementara, kacang ijo yang bagus masih harus didatangkan dari luar Madura karena teksturnya lebih kenyal, sedangkan kacang ijo lokal masih sedikit kasar,” ungkapnya.

Selain itu, Abang Samhaji sempat meragukan adanya pengaruh mistis dalam bisnisnya. Namun, setelah merasakan sendiri, ia menyadari bahwa ada masa tiga bulan di mana bisnisnya sepi pelanggan.

“Pernah sampai tiga bulan bisnis saya sepi, tapi saya tetap ikhtiar dengan usaha dan keyakinan hati,” ujarnya dengan mantap.

Dua puluh tahun yang lalu, Abang Samhaji memulai bisnisnya dengan modal yang tidak seberapa. Bermodalkan keuletan dan semangat untuk mencukupi kebutuhan keluarga, ia merintis kedai kecil di rumahnya.

Seiring berjalannya waktu, Abang Samhaji terus berinovasi untuk memenuhi selera pelanggan. Ia mencoba berbagai variasi, seperti menambahkan susu kental manis, gula merah, dan santan yang lebih kental untuk memberikan cita rasa yang lebih kaya.

Baca Juga :  Humor Penuh Hikmah: Ceramah KH Musleh Adnan yang Menarik Jamaah di Madura

“Setiap kali ada ide baru, saya langsung coba praktikkan. Saya ingin pelanggan selalu merasa puas dan mendapatkan pengalaman berbeda setiap kali menikmati bubur kacang ijo saya,” ujarnya.

Usahanya untuk terus berinovasi ini tidak sia-sia. Pelanggan pun semakin banyak berdatangan, dan kedainya mulai dikenal luas, tidak hanya di Pamekasan tetapi juga di daerah sekitarnya.

Namun, perjalanan bisnis tidak selalu mulus. Abang Samhaji sering kali menghadapi tantangan, terutama dalam hal kualitas bahan baku.

Mendapatkan kacang ijo berkualitas baik tidak selalu mudah. Terkadang, stok kacang ijo dari luar Madura habis, dan ia harus menggunakan kacang lokal yang teksturnya kurang memuaskan.

“Kita kadang kewalahan dengan bahan seperti kacang ijo. Untuk sementara, kacang ijo yang bagus masih harus didatangkan dari luar Madura karena teksturnya lebih kenyal, sedangkan kacang ijo lokal masih sedikit kasar,” ungkapnya.

Selain itu, Abang Samhaji juga pernah mengalami masa-masa sulit di mana pelanggan sepi. Salah satu pengalaman yang paling diingatnya adalah ketika bisnisnya sepi selama tiga bulan berturut-turut.

Baca Juga :  DBHCHT 2021 Membawa Petaka, Kejari Pamekasan Tahan Satu Pejabat Diskominfo Pamekasan

Meskipun begitu, ia tidak pernah menyerah. “Pernah sampai tiga bulan bisnis saya sepi, tapi saya tetap ikhtiar dengan usaha dan keyakinan hati,” ujarnya dengan mantap.

Dengan segala pengalaman dan tantangan yang dihadapi, Abang Samhaji tetap optimis tentang masa depan bisnisnya. Ia berharap bisa terus melayani pelanggan dengan produk yang berkualitas dan menciptakan inovasi-inovasi baru.

“Saya ingin terus berkembang dan membawa cita rasa bubur kacang ijo ini ke lebih banyak orang,” harapnya.

Kisah Abang Samhaji adalah contoh nyata dari semangat pantang menyerah dan keuletan dalam berbisnis.

Dengan dedikasi dan kerja keras, ia berhasil membawa bisnis rumahan menjadi salah satu yang paling populer di Pamekasan.

Bagi Anda yang belum pernah mencoba, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatan Es Bubur Kacang Ijo khas Abang Samhaji.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Human Error: Garis Tipis antara Manusia dan AI
Profil Benny Nugroho: Jaksa Asal Madura yang Berdedikasi Dalam Kasus Penusukan Ulama
Mengenal Para Perawi Hadis Nabi, Dari Abu Hurairah hingga Imam Bukhari
Profil Hasto Kristiyanto Penuding Jokowi ‘Kriminalisasi Anies’ yang Jadi Tersangka KPK
Ahmad Wahib: Cendikiawan Muda dari Sampang yang Hilang di Persimpangan Jalan
Syaikhona Kholil Bangkalan: Pengaruh Besar Ulama Madura dalam Dunia Islam
Kisah Politikus Demokrat: Penyelamat Rombongan Haji Idi Dari Massa Konflik Pilkada Sampang
Humor Penuh Hikmah: Ceramah KH Musleh Adnan yang Menarik Jamaah di Madura

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 21:09 WIB

Human Error: Garis Tipis antara Manusia dan AI

Sabtu, 18 Januari 2025 - 10:52 WIB

Profil Benny Nugroho: Jaksa Asal Madura yang Berdedikasi Dalam Kasus Penusukan Ulama

Kamis, 26 Desember 2024 - 20:20 WIB

Mengenal Para Perawi Hadis Nabi, Dari Abu Hurairah hingga Imam Bukhari

Rabu, 25 Desember 2024 - 07:10 WIB

Profil Hasto Kristiyanto Penuding Jokowi ‘Kriminalisasi Anies’ yang Jadi Tersangka KPK

Selasa, 24 Desember 2024 - 18:24 WIB

Ahmad Wahib: Cendikiawan Muda dari Sampang yang Hilang di Persimpangan Jalan

Berita Terbaru

Puluhan nelayan pesisir madura didampingi aktivis menggelar audiensi dengan pihak petronas dan skk migas guna menuntut ganti rugi rugi rumpon mereka yang rusak akibat aktivitas dari seismik petronas (foto: dokumentas madurapost).

Ekonomi & Bisnis

Nelayan Pantura Madura Melawan, Petronas Terjepit Isu Rumpon

Senin, 14 Jul 2025 - 20:31 WIB