SAMPANG, MaduraPost – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang berencana malakukan relokasi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tamberu Barat I Kecamatan Sokobanah Sampang.
Sontak isu tersebut mendapatkan penolakan dari beberapa elemen. Salah satunya penolakan disampaikan oleh wali murid saat sosialisasi di Balai Desa Tamberu Barat. Selasa (29/08/2023).
Dalam acara sosialisa tersebut dihadiri oleh Kepala Sekolah SDN Tamberu Barat I, komite sekolah, sekretaris komite, korbidcam, guru SDN Tamberu Barat serta wali murid.
Salah seorang wali murid Jumiatun dengan lantang menolak rencana relokasi sekolah yang akan dilakukan oleh Pemkab Sampang.
“Lokasi yang sekarang sudah strategis, kenapa mau dipindah. Apalagi mau dipindah ke lokasi yang rawan banjir dan kumuh,” ungkapnya.
Dirinya mengaku akan berupaya bersama wali murid yang lain untuk tetap menolah relokasi SDN Tamberu Barat I tersebut.
““Kami akan tetap menolak relokasi ini sampai kapanpun,, karena sekolah itu sudah berdiri sejak orang tua saya dulu sekolah,” paparnya.
Ditempat yang sama Sekretaris Komite Sekolah SDN Tamberu Barat I Moh Zainullah mengatakan, selama ini dirinya tidak pernah mengetahui adanya upaya relokasi atau tukar guling. Dirinya mengaku mendapatkan informasi tersebut pada pertengahan bulan Agustus.
““Kami tidak pernah dilibatkan dalam rencana relokasi ini,” ujarnya.
Bahkan Zainullah membeberkan tentang aturan tukar guling tersebut harus dua kali lipat dari tanah asal.
“Baru kali ini kami diundang untuk bicara relokasi, namun anehnya kami di undang oleh pihak Pemdes bukan dari dinas terkait,” ungkapnya.
Pihaknya meminta kepada dinas terkait untuk meninjau dan memikirkan kembali rencana relokasi SDN Tamberu Barat I itu.
“Kami harap dinas terkait yang berada di Kabupaten Sampang untuk berpikir panjang, karena SDN Tamberu Barat I merupakan icon Desa Tamberu Barat,” tandasnya.
Sementara itu sebelumnya Kepala Sekolah SDN Tamberu Barat I Ali Sugianto merasa geram karena ada oknum yang memalsukan tanda tangannya untuk kepentingan relokasi.
“Kalau seperti ini caranya, saya yang jelek di mata masyarakat dan wali murid,” katanya dengan nada kecewa saat ditemui di kantornya, Selasa (15/08/2023).
Bahkan menurut Totok sapaan akrabnya, dirinya mengungkapkan bahwa tidak pernah mengirim surat permohonan pengajuan relokasi sekolah yang ia pimpin.
“Saya tidak merasa mengirim surat permohonan relokasi tersebut. Kenapa tiba-tiba ada surat masuk ke dinas mengatasnamakan sekolah yang ditandatangani oleh saya, ternyata suratnya palsu tanda tangan, kop, dan register 100% palsu,” terangnya.
Sementara itu Penjabat (Pj) Desa Tamberu Barat Abdul Haris mengatakan, dirinya sengaja mengundang tokoh masyarakat serta wali murid guna mengadakan diskusi terkait rencana relokasi SDN Tamberu Barat I.
“Kami (pemdes) Tamberu Barat hanya sebagai fasilitator disini, semua keputusan ada pada masyarakat terutama wali murid,” kata Haris.






