Perjalanan Iman Said bin Zaid: Dari Warisan Ayah hingga Membela Rasulullah

Avatar

- Jurnalis

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 09:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI: Said bin Zaid masuk Islam memiliki latar belakang yang unik karena ia berasal dari keluarga yang secara khusus telah mengenal ajaran tauhid jauh sebelum Islam datang. (MP/Pinterest)

ILUSTRASI: Said bin Zaid masuk Islam memiliki latar belakang yang unik karena ia berasal dari keluarga yang secara khusus telah mengenal ajaran tauhid jauh sebelum Islam datang. (MP/Pinterest)

PAMEKASAN, MaduraPost – Said bin Zaid adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk dalam sepuluh orang yang dijamin masuk surga.

Kisahnya masuk Islam memiliki latar belakang yang unik karena ia berasal dari keluarga yang secara khusus telah mengenal ajaran tauhid jauh sebelum Islam datang.

Ayahnya, Zaid bin Amr, adalah seorang monoteis yang menolak menyembah berhala dan sudah mencari kebenaran agama yang mengajarkan keesaan Tuhan.

Ayah Said, Zaid bin Amr, adalah salah satu dari segelintir orang Mekah yang menolak agama penyembahan berhala suku Quraisy.

Zaid mencari kebenaran dengan mempelajari agama Yahudi dan Nasrani, tetapi tidak menemukan ajaran yang sesuai dengan keyakinannya.

Baca Juga :  Menggali Warisan Abu Bakar ash-Shiddiq, Sahabat Dekat Rasulullah

Ia akhirnya berdoa kepada Allah agar ditunjukkan jalan yang benar. Meski meninggal sebelum kedatangan Islam, Zaid berpegang teguh pada ajaran tauhid, yang sangat berpengaruh bagi Said bin Zaid.

Ketika Nabi Muhammad mulai mendakwahkan Islam, Said bin Zaid dan istrinya, Fatimah binti Khattab (adik dari Umar bin Khattab), segera merasa tertarik.

Said, dengan warisan ajaran tauhid dari ayahnya, langsung mengenali kebenaran dalam ajaran Nabi Muhammad. Tak butuh waktu lama, Said memutuskan untuk masuk Islam, dan ia menjadi salah satu orang yang pertama-tama memeluk Islam.

Keputusannya memeluk Islam menimbulkan risiko besar, terutama karena suku Quraisy menentang Islam dengan keras.

Baca Juga :  Dari Kudus ke Sumenep: Perjalanan Kiai Syarqawi Mendirikan Annuqayah

Adik iparnya, Umar bin Khattab, yang saat itu belum masuk Islam, dikenal sebagai salah satu penentang paling keras. Umar bahkan sampai memarahi Fatimah dan Said karena keduanya mengikuti ajaran Nabi Muhammad.

Kisah ini mencapai puncaknya ketika Umar mendatangi rumah Said dan Fatimah dengan amarah karena mendengar kabar mereka telah masuk Islam.

Di tengah ketegangan, Said dan Fatimah tetap mempertahankan iman mereka dan menolak meninggalkan Islam.

Keberanian mereka dalam mempertahankan keyakinan bahkan menginspirasi Umar untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an, yang akhirnya menjadi awal proses hidayah baginya.

Sepanjang hidupnya, Said bin Zaid mendampingi Nabi dalam berbagai peperangan dan perjuangan. Meski tidak banyak disebut dalam berbagai kisah terkenal, kesetiaannya tetap luar biasa.

Baca Juga :  Kisah Cak Noer, Sang Gubernur Tokoh Sampang yang Menyatukan Madura dan Jawa

Setelah wafatnya Nabi, Said bin Zaid juga tetap berpegang teguh pada ajaran Islam dan setia dalam membela keutuhan agama.

Said dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, namun sangat berani dan teguh dalam keimanan. Ia hidup dengan prinsip tauhid yang diajarkan ayahnya dan diperkuat dengan ajaran Nabi Muhammad.

Warisan ajarannya adalah keteguhan dalam mempertahankan kebenaran, meski harus menghadapi perlawanan dari keluarga atau lingkungan terdekat.

Kisah Said bin Zaid mengajarkan kepada kita tentang pentingnya memiliki keteguhan iman dan keberanian dalam menjalankan kebenaran, bahkan ketika menghadapi tekanan dari orang-orang terdekat.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Human Error: Garis Tipis antara Manusia dan AI
Profil Benny Nugroho: Jaksa Asal Madura yang Berdedikasi Dalam Kasus Penusukan Ulama
Mengenal Para Perawi Hadis Nabi, Dari Abu Hurairah hingga Imam Bukhari
Profil Hasto Kristiyanto Penuding Jokowi ‘Kriminalisasi Anies’ yang Jadi Tersangka KPK
Ahmad Wahib: Cendikiawan Muda dari Sampang yang Hilang di Persimpangan Jalan
Syaikhona Kholil Bangkalan: Pengaruh Besar Ulama Madura dalam Dunia Islam
Kisah Politikus Demokrat: Penyelamat Rombongan Haji Idi Dari Massa Konflik Pilkada Sampang
Humor Penuh Hikmah: Ceramah KH Musleh Adnan yang Menarik Jamaah di Madura

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 21:09 WIB

Human Error: Garis Tipis antara Manusia dan AI

Sabtu, 18 Januari 2025 - 10:52 WIB

Profil Benny Nugroho: Jaksa Asal Madura yang Berdedikasi Dalam Kasus Penusukan Ulama

Kamis, 26 Desember 2024 - 20:20 WIB

Mengenal Para Perawi Hadis Nabi, Dari Abu Hurairah hingga Imam Bukhari

Rabu, 25 Desember 2024 - 07:10 WIB

Profil Hasto Kristiyanto Penuding Jokowi ‘Kriminalisasi Anies’ yang Jadi Tersangka KPK

Selasa, 24 Desember 2024 - 18:24 WIB

Ahmad Wahib: Cendikiawan Muda dari Sampang yang Hilang di Persimpangan Jalan

Berita Terbaru

ACARA. Owner Arinna Premium Hijab menerima buket bunga dari tamu undangan dalam acara Fashion Show The Journey of Modesty di Ball Room Hotel JW Marriott, Surabaya, 14 Mei 2025. (Istimewa for MaduraPost)

Berita

Arinna Premium Hijab Buka Cabang di Surabaya

Jumat, 16 Mei 2025 - 09:37 WIB