PAMEKASAN, MaduraPost – Beberapa waktu terakhir ini, Partai bergambar Banteng moncong putih PDI-P di Kabupaten Pamekasan sudah mulai menjadi partai primadona dan mulai memerahkan sudut-sudut Kota Gerbang Salam.
Hal itu terjadi setelah bergabungnya cucu KH. As’ad Syamsul Arifin Sekerejo sekaligus mantan Politisi partai PKB Ning Diyah dan mantan Aktivis fenomenal yang sering disebut-sebut sebagai Aktivis Singa Jalanan Zaini Wer Wer.
Disaksikan langsung oleh Ibundanya tercinta Ny. Hj Makkiyah As’ad dan seluruh pengurus dari tingkat DPC dan PAC PDI-P se Pamekasan beberapa waktu yang lalu, Ning Diyah menyampaikan bahwa mulai saat itu tidak akan ada lagi fitnah.
“Hari ini tidak ada lagi tuduhan yang menjurus fitnah kalau PDI-P tidak pro Islam atau yang lainnya,” pungkasnya.
Putri dari Ketua PCNU Pamekasan periode 1990 – 1995 KH. Sidqi Mudhar tersebut menegaskan, bahwasanya salah satu prasyarat menjadi kader partai harus beragama. Sehingga, kata dia, tidak ada lagi alasan jika Parpol pemenang pemilu harus selalu menjadi sasaran fitnah.
“Mulai dari kesempatan ini, perlu kami sampaikan bahwa PDI Perjuangan merupakan partai dari warga Negara Indonesia. Sebab syarat utama menjadi anggota PDI Perjuangan, salah satunya harus beragama sesuai dengan Sila Pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa,” tegasnya.
Sementara ditempat dan waktu berbeda, Zaini Wer Wer selaku Ketua PAC PDI-P Pademawu menyampaikan, bahwa dirinya sangat merasa bangga menjadi bagian dari keluarga besar PDI-P.
“Kami menargetkan minimal ada dua kursi di Dapil 5, dan di tiap-tiap Dapil dapat kursi, yang jelas kami berharap dan terus berikhtiar agar PDI-P punya wakil yang merakyat dan mengabdi pada kepentingan rakyat,” ujarnya, Kamis (6/1/2022).