Kisah Sa’ad bin Abi Waqqas: Dari Pemuda Quraisy hingga Pahlawan Islam

Avatar

- Jurnalis

Jumat, 25 Oktober 2024 - 21:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi: Sa’ad bin Abi Waqqas berasal dari keluarga bangsawan di Mekkah dan tumbuh dalam lingkungan suku Quraisy yang kaya akan tradisi. (MaduraPost/Pinterest: Jihad Muhammad)

ilustrasi: Sa’ad bin Abi Waqqas berasal dari keluarga bangsawan di Mekkah dan tumbuh dalam lingkungan suku Quraisy yang kaya akan tradisi. (MaduraPost/Pinterest: Jihad Muhammad)

PAMEKASAN, MaduraPost – Sa’ad bin Abi Waqqas, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan keberaniannya, memiliki kisah masuk Islam yang unik dan penuh pengorbanan.

Ia dikenal sebagai salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga dan juga orang pertama yang melepaskan panah demi membela Islam.

Sa’ad bin Abi Waqqas berasal dari keluarga bangsawan di Mekkah dan tumbuh dalam lingkungan suku Quraisy yang kaya akan tradisi.

Sebelum mengenal Islam, Sa’ad menjalani kehidupan dengan keyakinan nenek moyangnya, menyembah berhala, dan mengikuti adat istiadat yang sudah turun-temurun.

Namun, kehidupannya mulai berubah ketika ia mendengar ajaran baru yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Di usia 17 tahun, Sa’ad bertemu dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq, yang baru saja masuk Islam. Abu Bakar melihat potensi dalam diri Sa’ad dan mengajaknya untuk bertemu Rasulullah SAW.

Di hadapan Rasulullah, Sa’ad mendengarkan dakwah Islam dan diajak untuk beriman kepada Allah Yang Maha Esa. Dengan hati yang terbuka, Sa’ad menerima Islam tanpa ragu, menjadikannya salah satu orang yang pertama kali masuk Islam.

Baca Juga :  Tolak Pilkades di Tahun 2023, FAMAS dan BMM Bersama Ribuan Masyarakat Demo DPRD Pamekasan

Keputusan Sa’ad untuk memeluk Islam memancing reaksi keras dari ibunya, Hamnah binti Sufyan, yang sangat mencintai Sa’ad dan merasa kecewa dengan keputusan tersebut.

Sang ibu bahkan melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk protes, berharap agar Sa’ad kembali ke agama leluhur mereka.

Hamnah berkata kepada Sa’ad, “Aku tidak akan makan dan minum hingga kau meninggalkan agamamu, atau aku mati, dan semua orang akan mencelamu sebagai anak yang membunuh ibunya.”

Sa’ad sangat menyayangi ibunya, tetapi ia lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya. Ia menolak untuk mengingkari imannya dan dengan tegas berkata kepada ibunya,

“Demi Allah, wahai Ibu, sekalipun engkau memiliki seratus nyawa yang keluar satu per satu, aku tidak akan meninggalkan agama ini.”

Baca Juga :  Mengenal 10 Sahabat Nabi yang Dijaminan Masuk Surga, Siapa Saja Mereka?

Keteguhan Sa’ad dalam mempertahankan keimanannya akhirnya membuat ibunya menghentikan aksinya.

Meskipun kecewa, ia mulai menyadari bahwa Sa’ad tak akan kembali ke agama lamanya, dan perjuangan Sa’ad ini menjadi inspirasi dalam Al-Qur’an yang mengisahkan tentang kewajiban berbakti kepada orang tua, tetapi tetap mempertahankan keimanan.

Sa’ad bin Abi Waqqas adalah sosok yang selalu berada di garda depan dalam membela Islam. Ia dikenal sebagai pemanah pertama dalam Islam yang melepaskan panah demi mempertahankan Rasulullah dan kaum Muslimin.

Ketika terjadi pertempuran, Sa’ad sering kali menjadi andalan karena ketangkasannya dalam menggunakan panah. Salah satu momen bersejarah adalah ketika ia bertempur di Perang Badar dan Perang Uhud.

Di Perang Uhud, Rasulullah sampai berkata kepada Sa’ad, “Panahlah, wahai Sa’ad, dan aku menjadi saksi bagimu.”

Keberanian dan kecintaan Sa’ad kepada Rasulullah membuatnya menjadi salah satu pejuang yang paling setia dan tangguh.

Baca Juga :  Syaikhona Kholil Bangkalan: Jejak Perjalanan Mahaguru Ulama yang Kharismatik

Selain dikenal karena keberaniannya, Sa’ad bin Abi Waqqas juga sangat diberkahi dengan doa dari Rasulullah SAW. Suatu ketika, Rasulullah pernah mendoakan agar setiap doa yang dipanjatkan oleh Sa’ad selalu dikabulkan oleh Allah.

Doa ini membuat Sa’ad menjadi sahabat yang sangat berhati-hati dalam berdoa, karena ia sadar setiap ucapannya berpotensi menjadi kenyataan.

Hingga akhir hayatnya, Sa’ad bin Abi Waqqas terus dikenal sebagai sahabat yang teguh dalam keimanannya, rela menghadapi rintangan demi mempertahankan Islam, dan sebagai panglima yang selalu berani di medan pertempuran.

Perjalanannya dalam memeluk Islam mengajarkan kita tentang pentingnya keteguhan iman meski menghadapi tekanan dari orang-orang terdekat.

Sa’ad menjadi inspirasi bagi umat Muslim di seluruh dunia, yang tidak hanya memperlihatkan kecintaan kepada agama tetapi juga mengajarkan sikap penuh tanggung jawab terhadap keluarga dan kebenaran.***

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Human Error: Garis Tipis antara Manusia dan AI
Profil Benny Nugroho: Jaksa Asal Madura yang Berdedikasi Dalam Kasus Penusukan Ulama
Mengenal Para Perawi Hadis Nabi, Dari Abu Hurairah hingga Imam Bukhari
Profil Hasto Kristiyanto Penuding Jokowi ‘Kriminalisasi Anies’ yang Jadi Tersangka KPK
Ahmad Wahib: Cendikiawan Muda dari Sampang yang Hilang di Persimpangan Jalan
Syaikhona Kholil Bangkalan: Pengaruh Besar Ulama Madura dalam Dunia Islam
Kisah Politikus Demokrat: Penyelamat Rombongan Haji Idi Dari Massa Konflik Pilkada Sampang
Humor Penuh Hikmah: Ceramah KH Musleh Adnan yang Menarik Jamaah di Madura

Berita Terkait

Senin, 17 Februari 2025 - 21:09 WIB

Human Error: Garis Tipis antara Manusia dan AI

Sabtu, 18 Januari 2025 - 10:52 WIB

Profil Benny Nugroho: Jaksa Asal Madura yang Berdedikasi Dalam Kasus Penusukan Ulama

Kamis, 26 Desember 2024 - 20:20 WIB

Mengenal Para Perawi Hadis Nabi, Dari Abu Hurairah hingga Imam Bukhari

Rabu, 25 Desember 2024 - 07:10 WIB

Profil Hasto Kristiyanto Penuding Jokowi ‘Kriminalisasi Anies’ yang Jadi Tersangka KPK

Selasa, 24 Desember 2024 - 18:24 WIB

Ahmad Wahib: Cendikiawan Muda dari Sampang yang Hilang di Persimpangan Jalan

Berita Terbaru