SAMPANG, MaduraPost – Semenjak menjabat menjadi Kepala Dinas Kesehatan di Kabupaten Sampang beberapa bulan yang lalu, dr. Najich Abdullah belum sepenuhnya memberikan kontribusi nyata terhadap kesehatan di Kabupaten Sampang.
Alih-alih memperbaiki instansi dilingkungan kerjanya, kini pria asal Sidoarjo tersebut membuat keputusan yang kotroversial yaitu dengan mengganti Kepala Puskesmas yang non dokter menjadi dokter.
Hal tersebut membuat publik bertanya-tanya dengan keputusan tersebut. Mengingat Puskesmas bukan merupakan fasilitas pengobatan seperti rumah sakit, melainkan lebih kepada pencegahan dan sosialisasi.
Terkait hal itu, Ketua Ormas Pro Jokowi (Projo) Kabupaten Sampang Herma Hidayat angkat bicara. Menurut Herman keputusan mengganti Kepala Puskesmas menjadi dokter semua merupakan ide bagus. Meski begitu dirinya juga mengapresiasi kepala puskesmas non dokter selama ini yang berjuang selama 2 tahun dengan pandemi covid-19.
“Menurut kami itu tidak relevan sekali mengganti kapus di moment yang tidak tepat seperti saat ini,” ucap Herman, Selasa (22/03/2022) kepada MaduraPost.
Harusnya tambah Herman, pemerintah melalui Kadinkes harus memberikan reward atau penghargaan kepada kepala UPTD Puskesmas yang sudah berjibaku dibawah selama dua tahun dalam penanganan covid-19 hingga mensosialisasikan gerakan sadar vaksin demi mencapai target di Kabupaten Sampang.
“Kok saya merasa aneh dan heran ya, mereka yang berjibaku menjadi garda terdepan dalam penanganan covid-19 malah sekarang diganti, apa karena mereka tidak sama-sama dokter dengan Kadinkes?,” tanya Herman dengan heran.
Sebelumnya dikutip dari salah satu media online lacakpos.co.id, pergantian Kepala Puskesmas di Kabupaten Sampang menjadi dokter atas perintah kepala daerah.
“Atas perintah Bupati,” begitu pernyataan dr. Najich yang ditulis oleh media lacakpos.co.id.
Sementara itu saat media MaduraPost hendak mengkonfirmasi prihal tersebut via pesan Whatsappnya pada Selasa (22/03/2022), dr. Najich memilih irit bicara.
“Wa alaikum… Sy masih d camplong,” jawab Kadinkes dengan emoticon 🙏🙏🙏.
Saat ditanya apa yang menjadi tolak ukur dan harapan kadinkes mengganti kepala puskesmas menjadi dokter padahal ada 13 profesi kesehatan lainnya, dr Najich belum membalas pertanyaan wartawan MaduraPost.