SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Kesehatan

Kabupaten Sumenep Masuk Ranking Pertama Kasus TBC di Jawa Timur

Avatar
×

Kabupaten Sumenep Masuk Ranking Pertama Kasus TBC di Jawa Timur

Sebarkan artikel ini
Wabup Sumenep, Dewi Khalifah, saat mengisi acara Lokakarya Penanggulangan TBC di masa pandemi Covid-19. (Istimewa)

SUMENEP, MaduraPost – Kurun waktu tiga tahun terakhir, kasus penyakit TBC (Tuberkulosis) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, cenderung naik turun secara fluktuatif.

Dalam mencapai percepatan eliminasi TBC tahun 2024, Kabupaten Sumenep perlu dukungan semua elemen masyarakat, karena temuan kasus penyakit itu semakin memperihatinkan.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Dewi Khalifah, mengharapkan keterlibatan organisasi masyarakat utamanya organisasi perempuan semisal PKK, Muslimat, Fatayat, Aisiyah dan BAZNAS untuk berperan aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang menderita TBC agar berobat sampai tuntas tidak berhenti di tengah jalan.

Baca Juga :  Tambak Garam di Desa Gersik Putih Semakin Liar, Kuat Dugaan Adanya Kongkalikong Pemdes dan Investor?

“Keterlibatan peran organisasi masyarakat atau perempuan yang mempunyai jaringan hingga akar rumput sangat mendukung untuk menyukseskan program pencegahan dan pengendalian TBC (Tuberkulosis),” kata Wakil Bupati pada Lokakarya Penanggulangan TBC di masa pandemi Covid-19, di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Sumenep, Senin (31/5/2021) kemarin.

Dia menjelaskan, melalui organisasi itu, dilakukan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit TBC dan cara-cara untuk mencegah penularan penyakitnya di tengah masyarakat, sehingga gerakan partisipasi lintas sektor mendorong percepatan eliminasi TBC tahun 2024 di Kabupaten Sumenep.

Baca Juga :  Desa Rekkerrek Salurkan Bansos Rp 1,5 Miliar Untuk Anak Yatim Hingga Beasiswa S2

“Masyarakat yang terinfeksi TBC penting untuk mendapatkan pemahaman supaya melakukan pengobatan penyakitnya hingga tuntas, dalam rangka memutus mata rantai penularannya,” tuturnya.

Dia pun menyatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep menunjukkan bahwa penemuan kasus TBC dalam kurun waktu tiga tahun terakhir cenderung naik secara fluktuatif.

Jumlah kasus TBC pada tahun 2018 ditemukan 1.709 kasus, tahun 2019 sebanyak 1.882 kasus, dan pada tahun 2020 adalah 1.667 kasus, tetapi penemuan kasus ini masih belum mencapai target, karena diperkirakan jumlah penderita TBC sebanyak 2.202 orang.

Baca Juga :  Dinkes dan KB Sumenep Upayakan tak Ada Varian Baru Covid-19

“Angka kasus TBC di Kabupaten Sumenep untuk di Jawa Timur menempati ranking pertama jumlah penderita terbanyak,” tutur Wakil Bupati dari Bupati Sumenep Achmad Fauzi ini.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.