Dinsos dan BNI Mandul Atasi Agen BPNT Nakal di Tagangser Laok Pamekasan

Avatar

- Jurnalis

Selasa, 24 Agustus 2021 - 11:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tumpukan beras sembako di salah satu agen di Desa Tagangser Laok, Kecamatan Waru. (MaduraPost/Fatholla)

Tumpukan beras sembako di salah satu agen di Desa Tagangser Laok, Kecamatan Waru. (MaduraPost/Fatholla)

PAMEKASAN, MaduraPost – Carut Marut Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Tagangser Laok, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, masih jadi lahan banjakan oleh pemerintah desa setempat.

Parahnya hingga saat ini mereka belum ditindak oleh Dinas Sosial dan Bank BNI. Buktinya, dua agen binaan Bank BNI di desa tersebut masih jadi sarapan empuk kades setempat.

Realitanya, pada bulan ini, KPM masih menerima beras dengan merk yang sama seperti sebelumnya, artinya pihak Dinsos tetap melakukan pembiaran perihal tersebut.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Karnaval HUT RI ke 78 di Kecamatan Pakong Menampilkan Baju Adat Nusantara

Sementara pihak Bank BNI tetap tidak melakukam penarikan mesin, Electronic Data Capture (EDC). Artinya dua agen tersebut seakan-akan tidak ada masalah.

Padahal sudah jelas saat dikonfirmasi, bahwa agen penyalur BPNT ke KPM terang-terangan mengatakatakn bahwa dirinya hanya menyalurkan apa yang telah diinstruksikan kades setempat.

“Kami menyalurakn apa yang telah diperintahkan Kades. Kades setiap bulanya yang menyuplai ke toko. Jadi apa yang telah dikirim kades ke toko, itu yang kami salurkan ke KPM,” tutur agen bernama Nur Hasiyah.

Baca Juga :  Gagal ke Senayan, PPP Punya Awiek Untuk Pilkada Pamekasan 2024

Akibat pengedalian kades, KPM pada bulan Juli hanya dikasih telur 15 butir dan beras 15 kg. Itupun bukan beras merk paten atau beras yang tidak ada UDnya, namun masuk katagori Premium.

Setiap pendistribusian ke KPM, kades diduga meraup keuntungan setiap bulannya berkisar di angka Rp 10 juta.

Hinga saat ini, langkah Dinsos ataupun Bank BNI belum nampak keberpihakan terhadap warga miskin. Sebab mereka sebagai para oknum bejat di tingkat desa, tetap tidak ada beban moral dengan menyalahi pedum.

Baca Juga :  Safari Dakwah, Syekh Mohammad Ali Al Deep Asal Mesir Datangi Ponpes Al-Mukarromah Pasean Pamekasan

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Diduga Serobot Kawasan Hutan Negara, Kepala Desa Kebonagung Dilaporkan ke Polisi
Kasus Jailani Mandek, PLN Sumenep Bungkam dan Sibuk Berdalih
DKPP Sumenep Perkenalkan Teknologi Drone untuk Dukung Pertanian Modern
DKPP Sumenep Dorong Inovasi Digital untuk Tingkatkan Nilai Jual Jagung
Dorong Perencanaan Pangan Desa, DPMD Sumenep Gelar Pendampingan di Giligenting
Dugaan Rekayasa Kasus, PLN Sumenep Terancam Kehilangan Kepercayaan
Rekayasa Mirip ‘Sambo’ di Sumenep, Jebakan Listrik Untuk Pengusaha Tambak
Jerat Diam-Diam dari Oknum PLN Sumenep

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 22:22 WIB

Diduga Serobot Kawasan Hutan Negara, Kepala Desa Kebonagung Dilaporkan ke Polisi

Rabu, 23 April 2025 - 21:01 WIB

Kasus Jailani Mandek, PLN Sumenep Bungkam dan Sibuk Berdalih

Rabu, 23 April 2025 - 19:26 WIB

DKPP Sumenep Perkenalkan Teknologi Drone untuk Dukung Pertanian Modern

Rabu, 23 April 2025 - 18:53 WIB

DKPP Sumenep Dorong Inovasi Digital untuk Tingkatkan Nilai Jual Jagung

Rabu, 23 April 2025 - 18:23 WIB

Dorong Perencanaan Pangan Desa, DPMD Sumenep Gelar Pendampingan di Giligenting

Berita Terbaru

LOKASI. Potret Kantor ULP PLN Sumenep yang berlokasi di Jalan Urip Sumoharja, Mastasek, Pabian, Kecamatan Kota. (M.Hendra.E/MaduraPost)

Headline

Kasus Jailani Mandek, PLN Sumenep Bungkam dan Sibuk Berdalih

Rabu, 23 Apr 2025 - 21:01 WIB