SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Headline

Wakil Bupati Sampang Buka Apel Sekolah Sungai 2019

Avatar
×

Wakil Bupati Sampang Buka Apel Sekolah Sungai 2019

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Sampang,H.Abdullah Hidayat  Saat Membuka Apel Sekolah Sungai 2019. (Foto: Imron Muslim/Biro Sampang).

SAMPANG, Madurapost.co.idDalam rangka meminimalisir bencana alam banjir, Pemerintah Kabupaten Sampang mengadakan sekolah sungai 2019.

Bertempat di lapangan Wijaya Kusuma Wakil Bupati H. Abdullah Hidayat membuka langsung apel kegiatan Sekolah Sungai. Jumaat (03/05/2019).

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Dalam sambutannya Wabup Sampang menekankan ada perubahan pola pikir dari penanganan bencana yang bersifat reaktif ke preventif.

Selain itu Pemerintah juga ingin mempromosikan model gerakan pengurangan resiko bencana berbasis ekosistem dengan cara mengelola daerah aliran sungai secara berkesinambungan dengan membedakan jenis aksi di daerah hulu (sekolah gunung), daerah tengah (sekolah sungai), daerah hilir (sekolah laut).

Baca Juga :  Terkuak Sesosok Mayat yang Kuburannya Digali Kembali oleh Polisi di Ketapang Sampang

“Alhamdulillah setelah saya lihat dari sungai di Jalan bahagia ke sungai kali kemuning cukup bersih, saya apresiasi kepada dinas BPDP yang sudah bekerja secara maksimal,” turur H.Abdullah Hidayat.

Wabup Sampang juga berharap kepada dinas terkait untuk terus memantau keadaan di lokasi tersebut.

“Saya masih melihat banyak masyarakat di daerah sungai kemuning yang membuang sampah langsung ke sungai, ini tugas BPPD untuk terus memberikan pemahaman melaalui sekolah sungai kepada masyarakat agar nantinya Sampang bisa terbebas dari bencana banjir,” imbuh Wabup Sampang.

Baca Juga :  Siswa Terpapar Covid-19, Gubernur Minta Sekolah Tak Dilockdown

Sementara itu Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang Anang Djonaedi menyampaiakan bahwa program sekolah sungai 2019 tersebut kolaborasi dengan tiga OPD,yaitu BPBD, Dinas PUPR, dan DLH.

“Untuk sekolah sungai ini tujuan utamanya adalah memberikan pengertian kepada masyarakat,utamanya masayarkat yang ada di pelantaran sungai kali Kemoning untuk tidak membuang sampah langsung ke sungai,” tutur Anang.

Baca Juga :  Penemuan Mayat di Akses Suramadu Gegerkan Warga Bangkalan

Sementara itu menurut Anang Peserta program sekolah sungai tahun ini jumlahnya lebih sedikiti dibandingka tahun lalu.

“Tahun ini kita ada 550 orang sedangkan tahun 2018 yang lalu ada sekitar 1000 orang,” imbuhnya. (mp/ron/zul)

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.