SUMENEP, MaduraPost – Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura terus menunjukkan eksistensinya sebagai perguruan tinggi yang aktif membangun kolaborasi strategis.
Berbagai kemitraan telah dijalin, baik dengan institusi pemerintahan, perusahaan, hingga perguruan tinggi luar negeri.
Rektor UNIBA Madura, Rachmad Hidayat menjelaskan, bahwa universitas ini telah bekerja sama dengan berbagai lembaga strategis, di antaranya Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep, Pengadilan Negeri Sumenep, dan Pengadilan Agama.
Kerja sama ini terutama dalam penguatan keilmuan di bidang hukum, mengingat UNIBA Madura memiliki tenaga pengajar dari kalangan hakim dan jaksa.
Selain itu, UNIBA Madura juga menjalin kemitraan dengan PT Garam, BNI, serta Pemerintah Daerah (Pemda) Sumenep.
Dalam ajang Dies Natalies ke-6 UNIBA Madura, Pemda turut berpartisipasi melalui keterlibatan RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep dalam kompetisi Futsal Exhibition UNIBA Madura 2024.
“Kami ingin memperkuat jaringan dengan berbagai pihak, baik dalam bidang akademik, industri, maupun olahraga. Ke depan, kami akan terus memperluas kemitraan, termasuk dengan organisasi kewartawanan dan bank seperti BTN, BRI, serta BPRS,” jelas Rachmad dalam konferensi pers, Rabu (12/3) pagi.
Selain kerja sama dalam negeri, UNIBA Madura juga telah meluncurkan program International Internship yang memungkinkan mahasiswa dan dosennya menimba ilmu di luar negeri.
Saat ini, kerja sama telah dijalin dengan universitas di Malaysia dan Thailand, bahkan tujuh mahasiswa dari Thailand akan menempuh pendidikan di UNIBA Madura dengan program beasiswa penuh.
Tahun ini, UNIBA Madura juga akan mengirim tiga mahasiswa dan satu dosen untuk mengajar di universitas internasional.
“Ke depan, kami akan memperluas kerja sama hingga ke Taiwan. Ini membuktikan bahwa UNIBA Madura tidak hanya berkembang di dalam negeri, tetapi juga telah mengembangkan sayapnya hingga ke level internasional,” tambahnya.
Senada dengan hal itu, Dekan Fakultas Bahasa Asing UNIBA Madura, Lailiy Kurnia Ilahi menjelaskan, program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa terpilih untuk mengasah keterampilan mereka di lingkungan global, sekaligus mengabdi kepada masyarakat internasional.
Tidak hanya sekadar mempraktikkan teori yang telah dipelajari di kampus, para peserta juga akan diberi kesempatan untuk mengajar di sekolah-sekolah tingkat SMP dan SMA di negara tujuan.
“Bahkan, beberapa mahasiswa akan ditempatkan langsung di konsulat dengan durasi program yang bervariasi mulai dari satu bulan, dua bulan, hingga satu semester,” kata Kurnia.
Ia menambahkan, gelombang pertama peserta akan menjalani magang selama 60 hari sebagai pengganti mata kuliah. Seleksi ketat diterapkan demi memastikan kualitas peserta.
“Mahasiswa harus melewati serangkaian tes, termasuk tes bahasa dan budaya, bakat dan minat, psikologi, tes potensi akademik, serta wawancara akhir,” ujarnya.
Penguasaan bahasa Inggris menjadi syarat utama, mengingat ini akan menjadi bahasa komunikasi selama program berlangsung.
“Demi kelancaran program, seluruh kebutuhan administrasi mulai dari paspor, transportasi, hingga akomodasi akan ditanggung oleh kampus,” imbuhnya.
Namun, kesiapan mental menjadi faktor utama yang harus dipersiapkan, selain kondisi fisik yang prima.
Dengan adanya program ini, diharapkan mahasiswa UNIBA Madura Sumenep tidak hanya memperoleh pengalaman magang di tingkat internasional, tetapi juga mampu memperluas wawasan.
“Juga dapat mengembangkan keterampilan komunikasi lintas budaya, serta membangun jaringan profesional yang lebih luas,” pungkasnya.***