SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Headline

STKIP PGRI Sumenep Adakan Lomba Baca puisi se-Madura

Avatar
×

STKIP PGRI Sumenep Adakan Lomba Baca puisi se-Madura

Sebarkan artikel ini
Foto : Beritama.id

BERITAMA.ID, SUMENEP – Khalil Tirta, salah satu juri di acara lomba baca puisi se-Madura yang diselenggarakan mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Sumenep, menyebut acara Bulan Bahasa Nasional (BBN) spektakuler, Sabtu (19/10/2019).

Dalam penilaiannya, Khalil, mengatakan jika para peserta harus lebih menguasai tempo penjiwaan dalam pembacaan puisi.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

“Secara penilaian umum, rata-rata dari peserta tadi hampir sama penampilannya, seperti gayanya, caranya mengambil, dan mengakhiri itu tidak ada yang begitu menonjol, mungkin ini persoalannya di pembina yang sering mendektikan sesuatu pada anak didiknya,” paparnya, Sabtu (19/10).

Baca Juga :  Serba Serbi Acara Pelantikan Kades Terpilih di Pendopo Agung Kabupaten Sampang

Padahal, kata Khalil, tugas pembina adalah menggali kekayaan didalam diri anak didiknya, agar nanti hasil dari sebuah prosesnya tidak memunculkan keseragaman didalam gaya membaca puisi.

“Rata-rata dari tadi yang menjadi kelemahan yaitu mereka kurang memahami teks. Artinya, mereka membaca puisi berangkat dari pandangan bahwa membaca puisi itu harus teriak-teriak, padahal bukan itu,” terangnya.

Seharusnya, lanjut Khalil, pembaca puisi dan puisi yang dibaca menjadi satu kesatuan yang padu, dan mengenai spesifikasi penilaian meliputi fokal, intonasi, dan ekspresi.

“Tapi kalau melihat penampilan dari tadi mungkin hanya ada satu atau dua orang yang menonjol, dan saya tidak bisa menyebutkan dari mana peserta tersebut,” katanya.

Baca Juga :  Parkir Liar di Depan Kantor Bank Jatim Sumenep Kembali Semrawut, Rambu-rambu Diabaikan

Pihaknya berpesan, agar siapapun yang menjadi pemenang didalam sebuah lomba untuk dijadikan proses.

“Jadi, siapapun pemenangnya itu jangan sampai berhenti disini, artinya harus terus berproses, karena sejatinya yg menang adalah mereka yang terus bertahan dalam prosesnya, dan bagi yang belum berkesempatan untuk menang maka itulah proses. Manis ada prosesnya dan pahit ada prosesnya,” pesannya.

Sementara itu, peserta Sekolah Menengah Atas (SMA) Annuqayah, Kecamatan Guluk-Guluk, Ach. Dani, mengatakan sangat tertantang dalam mengikuti lomba baca puisi tersebut.

Baca Juga :  Ketua LKKN Pamekasan Ingatkan Direktur RSUD Waru Terkait Anggaran Penanganan Covid-19

“Saat saya mendengar ada lomba baca puisi se-Madura, saya merasa lebih semangat dan lebih tertantang dari biasanya,” ungkapnya dengan semangat pada madurapost.co.id.

Tidak hanya itu, menurutnya, semua peserta yang tampil dalam perlombaan tersebut menjadi motivasinya untuk mendapatkan juara.

“Semua peserta bagus, bahkan melihat semua itu saya merasa semakin tertantang, dan saya optimis dengan penampilan yang saya berikan, karena saya sudah berusaha semaksimal mungkin,” tandasnya.

Sekedar diketahui, lomba baca puisi se-Madura tersebut digelar untuk memperebutkan piala Wakil Bupati (Wabup) sebagai hadiah utama. (MHE)

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.