SR PDAM Sampang Belum Maksimal, Kini Jadi Sorotan DPRD Sampang

- Jurnalis

Rabu, 8 Januari 2020 - 15:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Beritama.id

BERITAMA.ID, SAMPANG – Perusahaan Air Minum (PDAM) Sampang, dari tahun 2019 Sampai 2020 sambungan SR PDAM belum maksimal, Rabu (8/1/2020).

Sehingga menjadi perbincangan dikalangan DPRD Sampang Komisi II, Pasalnya banyak sambungan SR yang sudah siap pakai namun sampai saat ini belum ada penyambungan.

Alan Kaisan, DPRD Sampang Komisi II,mengatakan, ada beberapa lokasi yang sudah ada salurannya (SR) namun sampai saat ini belum tersambung kemasyarakat.

“Ada beberapa lokasi, salah satunya diselong, SR-nya dan peralonnya sudah ada namun belum tersambung ke masyarakat, sehingga hal itu diresahkan oleh masyarakat,” kata Alan.

Baca Juga :  Parah...! Baru Selesai Dikerjakan, Proyek Pembangunan Jalan Pegantenan - Batumarmar Sudah Amburadul

Selain itu, pihaknya, menyampaikan, ada juga lokasi yang cakupan air sudah memenuhi, namun tidak ada penambhan saluran (SR).

“Untuk kecamatan Kedungdung, cakupan airnya sudah cukup namun tidak ada upaya perluasan RS,” imbuhnya.

Kepala Bidang (kabid) Hublang, Yazid Solihin menyampaikan, untuk penambahan luasan SR pihaknya masih menunggu sumber baru, karena sumber lama cakupan airnya tidak memadai.

Baca Juga :  Waduh! Oknum Ibu Guru di Salah Satu Yayasan di Tlanakan Pamekasan Diduga Jadi Pelakor

“Pemerintah sudah menyediakan sumber baru, namun sampai saat ini belum diserahkan kekita, karena pemerintah masih ingin mengecek hasil debit dan tekanannya, dan nanti akan di kolaborasikan dengan sumber lama,”tuturnya.

Yazid sapaan akrabnya,Menanggapi, perluasan SR yang di Kecamatan Kedungdung tersebut, masih proses pembenahan pipa, karena sampai saat ini belum sempurna.

Kecamatan kedungdung masih proses mas, tapi dengan secepat mungkin akan diselesaikan selain itu untuk permasalahan lima hari  hidup tersebut, dengan permintan Politisi Grindra, untuk memaksimalkan 2-3 hari harus hidup, pihaknya menyampaikan akan ada yang dikorbankan jika tindakan tersebut dilakukan, ungkapnya.

Baca Juga :  Lalai Pencegahan Covid-19, Polsek Sokobanah Tak Tegas Tindak Acara Massal

“Hal itu jadi perdebatan panjang untuk kita mas,karena jika memaksimalkan 2-3 hari harus hidup maka akan ada yang dikorbankan, yakni ada diantara saluran yang tidak berfungsi, selai itu juga karena keterbatasan sumber,” pungkasnya.(Red-Saman Syah)

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Lawan Pemotongan Upah, Jurnalis Miftah Faridl Kirim Kontra Memori Kasasi ke MA
Ekosistem Laut Masalembu Sumenep Terancam, Kapal Cantrang Masih Beraksi
PN Sumenep Jatuhkan Vonis Berat kepada Legislator Asal Talango dalam Kasus Narkotika
Dinas Dinilai Lalai, Banjir dan Longsor Terus Ancam Kebonagung Sumenep
Kader Gerindra Raih Penghargaan Internasional di Kuala Lumpur Malaysia
Peringati Hari Kebebasan Pers Sedunia, AJI Surabaya Gelar Nobar dan Diskusi Film “Cut To Cut” di Sumenep
Denda Rp33 Juta Ditanggung Dani, PLN Bungkam soal Peran Benny dan Iksan
Tabrak Pesepeda, Warga Sumenep Tewas Diduga Akibat Pengeroyokan

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 10:12 WIB

Lawan Pemotongan Upah, Jurnalis Miftah Faridl Kirim Kontra Memori Kasasi ke MA

Selasa, 20 Mei 2025 - 13:08 WIB

Ekosistem Laut Masalembu Sumenep Terancam, Kapal Cantrang Masih Beraksi

Kamis, 15 Mei 2025 - 11:04 WIB

PN Sumenep Jatuhkan Vonis Berat kepada Legislator Asal Talango dalam Kasus Narkotika

Selasa, 13 Mei 2025 - 17:58 WIB

Dinas Dinilai Lalai, Banjir dan Longsor Terus Ancam Kebonagung Sumenep

Minggu, 11 Mei 2025 - 09:21 WIB

Kader Gerindra Raih Penghargaan Internasional di Kuala Lumpur Malaysia

Berita Terbaru