Ratusan Warga Demo Kantor BRI Sampang

- Jurnalis

Rabu, 21 Agustus 2019 - 22:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ratusan masyarakat sampang saat melakukan aksi Demontrasi didepan kantor BRI Sampang

BERITAMA.ID, Sampang – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Keluarga Pra Sejahtera (KPS) Kabupaten Sampang menggelar aksi demo di depan kantor BRI cabang Sampang. Rabu (21/08/19). Aksi tersebut sebagai protes kepada BRI yang tidak mencairkan dana bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) sejak 2017-2018.

Masa melakukan long march dari depan pasar Srimangunan menuju kantor BRI tepatnya di Jalan KH. Wahid Hasyim, kecamatan Kota.  Sembari berorasi mereka membentangkan spanduk yang bertuliskan pernyataan dan protes terkait kinerja BRi dalam menyalurkan bantuan PKH.

Setelah sekitar 30 menit orasi berlangsung. Pimpinan BRI Cabang Sampang, Imam Syafi’i Toha beserta staf menemui para pedemo dengan pemangamanan polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tamsul, Koordinator aksi mengatakan, ada sekitar 2.727 keluarga penerima manfaat (KPM) yang hingga ini tidak memiliki buku tabungan dan kartu ATM. Akibatnya, mereka tidak bisa mecairkan dana bantuan. Total dana bantuan PKH yang masih ngendep di BRI mencapai Rp. 7 miliar.

Padahal sebelumnya, para pendamping PKH sudah berupaya mencairkan bantuan itu. Salah satunya,  berkoordinasi dan melakukan rekonsiliasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Sampang. Kemudian, ditindaklanjuti ke Kementrian sosial (Kemensos) sebagai leading sektor program tersebut. Akan tetapi, upaya itu tidak direspon dengan baik oleh pihak BRI sebagai penyalur.

Baca Juga :  Pemdes Taman Kecamatan Sreseh Berikan Edukasi Digital Marketing Untuk Pemuda

“Pemerintah pusat menjadikan BRI sebagai mitra kerja dalam menyalurkan bantuan PKH kepada KPM. Karena itu, seharusnya BRI bisa bekerja dengan baik,  profesional, dan proporsional. Karena itu menyangkut hak warga miskin di Sampang,” ucapnya.

Menurut dia, BRI tak konsisten dalam menyalurkan bantuan tersebut. Buktinya, secara mengejutkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu membuat buku tabungan dan ATM untuk KPM, dan dananya dicairkan tanpa sepengetahuan pendamping. Alasannya, untuk menghindar adanya gesekan di tengah masyarakat.

“Selama ini BRI selalu beralibi dan berasalan yang tidak masuk akal. Ini tentu sangat merugikan masyarakat. Mereka sudah lama menunggu apa yang menjadi hak mereka,” katanya.

Menurut dia, permasalahan terkait dengan tidak dicairkannya bantuan PKH bukanlah hal baru di Sampang. Tapi, sampai sekarang tidak ada upaya konkret dari BRI dan Dinsos setempat untuk menangani permasalahan tersebut. Bahkan, BRI terkesan mengambil manfaat dari program sosial itu.

“Kalau selam dua tahun bantuan tidak dicairkan. Lalu, dananya dikemanakan?. Itu hak rakyat lo, BRI jangan main-main dengan anggaran negara,” protesnya.

Baca Juga :  Mobil Truck Fuso dan Mobil Toyota Inova Terlibat Kecelakaan di Desa Bira Tenga

Pihaknya menuntut agar BRI segera bisa menyalurkan bantuan tersebut. Buku tabungan dan ATM yang sudah dicetak secepatnya diberikan kepada KPM. Pelayanan kepada warga penerima bansos PKH bisa lebih diprioritaskan. Sebagai BUMN BRI hendaknya memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang baku tentang pelayanan pencarian dana bansos. Baik di kantor cabang maupun unit kerja.

“BRI dan Dinsos berkomitmen segera menyelesaikan persoalan ini. Kami akan tunggu niat baik itu, kalau komitmen itu dilanggar. Kami akan melakukan langkah yang lebih serius,” tuturnya.

Anang Megacahyo, Dirtjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementrian sosial (Kemensos) RI menyampaikan, berdasarkan hasil audit Badan Pengawas Keuangan (BPK) pada 2016 lalu. Ada beberapa KPM PKH di Sampang yang belum menerima buku tabungan atau rekening.

Pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan survey, dan kroscek ke sejumlah kecamatan di Sampang. Salah satunya, di kecamatan Omben, Setelah dikroscek,  ada beberapa KPM di wilayah itu yang hingga ini belum menerima buku tabungan. Sehingga, pencarian bantuan tidak bisa dilakukan

“Saat ini kami masih melakukan pemilihan dan identifikasi mana yang masih memenuhi syarat untuk disalurkan atau dikembalikan ke Kas negara,” terangnya.

Baca Juga :  Peningkatan Ruas Jl Tamansari-Banjarsawah Probolinggo Belum Diterima, DPUPR Sebut Perlu Perbaikan

Saat ini, pihaknya juga meneliti pembuatan buku tabungan yang dilakukan BRI dan disalurkan kepada warga tanpa sepengetahuan pendamping. Setiap unit kerja BRI sudah memiliki SOP yang mengikat. “Apabila, ada yang proses pencarian PKH yang tak sesuai dengan ketentuan yang ada. Kami akan melayangkan rekomendasi kepada pimpinan bank untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.

Pimpinan BRI Cabang Sampang, Imam Syafi’i Toha mengaku baru menjabat sebagai pimpinan di BRI Cabang Sampang. Pihaknya berjanji akan berupaya menangani dan menyelesaikan persoalan dana bantuan PKH pada 2017-2018 yang belum dicairkan. Saat ini, ada 1.380 buku tabungan yang sudah dicetak dan disalurkan kepada KPM PKH.

“Kami berterima kasih kepada masyarakat. Karena dengan adanya aksi ini kami terbantu untuk menyelesaikan persoalan yang ada,” katanya.

Pihaknya mengimbau kepada KPM PKH yang belum menerima buku tabungan agar berkoordinasi dengan pendamping. Dengan begitu, pencarian dana bisa dilakukan. “Bagi KPM yang bekerja di luar negeri bisa membuat surat pernyataan atau mengirim pesan SMS ke BRI, bagi yang meninggal bisa diberikan kepada ahli waris. Dana pasti kami cairkan, saya jamin itu,” tukasnya.(red-zainal)

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Waspada COVID-19, RKH Mudatstsir Baddruddin Panyeppen Menghimbau Masyarakat Hati Hati
Menyulam Asa di Negeri Kabut: Perjalanan Kru MaduraPost ke Gunung Bromo
Rapat Nasional MaduraPost di Probolinggo: Konsolidasi Jurnalisme dan Penguatan Bisnis
Krisis Lingkungan Meningkat, WALHI Jatim Desak Pemerintah Lakukan Pembenahan Tata Kelola Lingkungan
Teror Narkoba di Markas Koramil Masalembu, Delapan Paket Sabu Dibuang Misterius di Pintu Gerbang
Oknum Guru SD di Pamekasan Ingin Perkosa Keponakannya Saat Mandi Telanjang
160 Mahasiswa Ikuti Wisuda ke-26 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Ahgaff di Tarim
LSM Gebrak Meja di Sekolah, DPKS: Ini Penghinaan terhadap Dunia Pendidikan

Berita Terkait

Rabu, 11 Juni 2025 - 11:33 WIB

Waspada COVID-19, RKH Mudatstsir Baddruddin Panyeppen Menghimbau Masyarakat Hati Hati

Senin, 9 Juni 2025 - 14:04 WIB

Menyulam Asa di Negeri Kabut: Perjalanan Kru MaduraPost ke Gunung Bromo

Senin, 9 Juni 2025 - 13:26 WIB

Rapat Nasional MaduraPost di Probolinggo: Konsolidasi Jurnalisme dan Penguatan Bisnis

Rabu, 4 Juni 2025 - 19:17 WIB

Krisis Lingkungan Meningkat, WALHI Jatim Desak Pemerintah Lakukan Pembenahan Tata Kelola Lingkungan

Selasa, 3 Juni 2025 - 10:23 WIB

Teror Narkoba di Markas Koramil Masalembu, Delapan Paket Sabu Dibuang Misterius di Pintu Gerbang

Berita Terbaru

Kondisi kabel listrik PLN yang hampir menyentuh tanah di Dusun Bendungan, Desa Karang Penang Onjur, Sampang. (MaduraPost/Saman Syah)

Peristiwa

Kabel Listrik Nyaris Jatuh di Sampang Diduga Dibiarkan PLN 

Sabtu, 14 Jun 2025 - 13:38 WIB