SUMENEP, MaduraPost – Ratusan sekolah yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengajukan bantuan rehabilitasi sekolah.
Secara mekanisme, Disdik Sumenep telah melakukan sosialisasi kepada sekolah yang berada di 27 Kecamatan Sumenep, daratan dan kepulauan.
“Kita kemarin sudah melaksanakan sosialisasi, karena pada tahun ini sekolah-sekolah itu, juga harus bisa, misalnya mengajukan rehab,” terang Kepala Bidang Sekolah Dasar (Kabid SD) Disdik Sumenep, Abd. Kadir, saat dikonfirmasi media ini, Sabtu (27/3).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam rencana rehabilitasi sekolah, Kadir menerangkan, jika pihak sekolah harus bisa menghitung kerusakan bangunan dengan detail.
“Kita sudah sediakan form yang bisa diisi oleh pihak sekolah. Nanti form itu kita masukkan pada aplikasi KRISNA, untuk di cek di pusat secara keseluruhan,” jelasnya.
Diketahui, aplikasi KRISNA (Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran) merupakan aplikasi e-Planning yang diinisiasi Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan dan Kementerian PAN RB.
Kadir juga menjelaskan, dari form tersebut, nama sekolah langsung diverifikasi oleh pihak Dinas PRKP DNA Cipta Karya. Sebab, menurut Kadir, untuk persoalan kontruksi dan tingkat kerusakan, Disdik Sumenep bekerjasama dengan Dinas PRKP dan Cipta Karya.
“Selanjutnya nanti akan ada surat rekomendasi dan persetujuan dari Dinas PRKP dan Cipta Karya, baru bisa dimasukkan pada Data Pokok Peserta Didik (Dapodik),” kata Kadir.
Tahun ini, sekitar 170 lebih sekolah telah mengajukan rehabilitas. Data tersebut telah masuk ke Dinas PRKP dan Cipta Karya. Sementara anggarannya, kata Kadir, langsung berasal dari pusat.
“Jadi nanti jika dilihat layak sesuai dengan singkronisasi data yang dimasukkan ke Dapodik, baru bisa diproses,” ujarnya.
“Saat ini sudah dalam proses pengimputan data, dan pada akhir bulan Maret ini semua data sudah bisa dimasukkan pada aplikasi Dapodik,” tambahnya.