SAMPANG, MaduraPost – Ratusan Guru Honorer yang tergabung dalam Forum Guru Honorer Lulus Passing Grade Kabupaten Sampang (FGHLPGKS), menggelar aksi demonstrasi ke Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang Madura, Selasa (21/03/2023).
Demonstran meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sampang untuk mempercepat peng-SK-an PPPK Kabupaten Sampang kuota tahun 2023.
Korlap aksi, Zainuddin dalam orasinya mengatakan, quota Formasi tahun 2023 sebanyak 519 guru. Dia meminta segera ajukan di e-Formasi.
“Sesederhana ini tuntutan kami, tetapi menjadi sangat pelik bagi mereka yang bekerja tidak pakai hati nurani,” kata Zainuddin.
Menurutnya, guru merupakan Pahlawan tanpa tanda jasa. Slogan yang disematkan kepada profesi guru ini sungguh familiar di telinga masyarakat.
“Pemkab Sampang sering mengabaikan nasib para guru, bahkan mengebiri hak-hak mereka. Perlu diperhatikan, para guru rela meninggalkan profesi lainnya, menghibahkan waktunya mendidik anak bangsa untuk mengabdi kepada Negara. Akan tetapi, pengabdian ini bukan berarti mereka tidak berhak hidup sejahtera. Wajar saja, jika mereka sedikit minta perhatian kepada Negara,” tegasnya.
Tidak hanya itu, kata Zainuddin, Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, sebagai representasi Negara harusnya lebih peka dalam melihat persoalan guru, mengingat guru merupakan ujung tombak dalam mencerdaskan anak bangsa. Lanjut Zainuddin, apa arti Kepala Dinas, Kabid bahkan Kasi tanpa perjuangan guru yang bersinggungan langsung dengan peserta didik.
“Seharusnya instansi ini mampu menjadi jembatan penghubung antara tuntutan para guru honorer dan pemerintah. Bukan hanya duduk manis seperti orang dungu sembari menunggu instruksi dari penguasa,” cetusnya.
Selain itu Zainuddin menyinggung DPRD Kabupaten Sampang yang hanya diam melihat nasib para honorer di Kabupaten Sampang.
“Kami kira anggota legislatif bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya. Tapi pada kenyataannya, tiga kali kami kirim surat tidak cukup membuat mereka merasa iba,” katanya.
Masih kata Zainuddin, Bupati dan Wakil Bupati Sampang yang kami kira solutif terhadap masalah rakyatnya ternyata sama saja. Yang katanya dari 705 guru yang lulus Passing Grade, pada tahun 2022 akan diusahakan menuntaskan sampai 400 orang dan sisanya akan dituntaskan pada tahun 2023. Tapi kenyataannya sampai detik ini tidak terealisasi.
“Nyatanya, sampai hari ini baru 186 orang yang sudah diangkat itupun belom ter-SK. Entah bagaimana nasib 519 lainnya. Setahun lebih kami menunggu kabar baik dari Pemerintah Daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sampang Edi Subinto mengatakan, dirinya sangat mendukung aksi demonstrasi ratusan guru tersebut agar keluh kesahnya didengar dan diperhatikan.
“Kami mendukung pengangkatan guru honorer itu menjadi pegawai PPPK. Agar, kekurangan guru di Dinas Pendidikan Sampang dapat segera terpenuhi,” singkat Edi.