SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Peristiwa

Potensi Tsunami di Sumenep, Begini Penjelasan BMKG dan Imbauannya

Avatar
×

Potensi Tsunami di Sumenep, Begini Penjelasan BMKG dan Imbauannya

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, MaduraPost – Pada tanggal 2 April 2021 kemarin, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Jawa Timur bersama tim melakukan kunjungan ke Pelabuhan Kalianget.

Kunjungan tersebut untuk melaksanakan pemodelan daerah terdampak bencana tsunami. Hasil pemodelan BMKG, apabila terjadi gempa bumi akibat dari dasar kambing di wilayah selatan Madura yang masih masuk Kabupaten Sumenep, dengan kekuatan maksimum 7,8 magnetudo dan berpotensi tsunami, hal ini akan menyebabkan tinggi air laut bisa mencapai2,8 meter atau lebih dekat ke 3 meter dengan daya tempuh mencapai 4 menit.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Detik-detik Perahu Milik Nelayan Terseret Arus Banjir Sungai di Sumenep

“BMKG Jawa Timur itu melakukan pemodelan bencana tsunami. Kebetulan yang terdampak adalah pelabuhan Kalianget dan sekitarnya. Selanjutnya baru dilakukan survei,” kata Usman Kholid, saat dikonfirmasi media ini melalui sambungan selularnya, Rabu (7/4).

Dia menjelaskan, pemodelan tersebut menggunakan peta. Cara kerjanya yakni untuk mengetahui dimana saja daerah terdampak. Sebelum akhirnya diadakan survei ke lokasi terdampak.

“Menurut pemodelan tsunami, wilayah pelabuhan Kalianget adalah tempat yang terdampak,” terangnya.

Sedikit bercerita, pada sejarahnya tahun 1843 hingga 1889, Kabupaten Sumenep sempat alami bencana tsunami. Kala itu, kata Usman, Sumenep menjadi daerah terdampak bencana alam tsunami tersebut.

Baca Juga :  Demo Warga Tanjung Terkait P2KD, DPMD Disebut Terima Upeti dari BPD

“Dari sejarahnya, Sumenep dulu waktu masih dijajah Belanda memang pernah mengalami bencana tsunami,” ujarnya.

Kendati demikian, Usman mengimbau agar masyarakat tak perlu risau dan takut. Sebab, hal ini merupakan potensi bukan prediksi apalagi prakiraan akan terjadi bencana tsunami di Sumenep.

“Yang perlu di garis bawahi adalah potensi. Jadi masyarakat sekarang itu agak sedikit resah karena anggapannya bukan potensi, melainkan prediksi atau prakiraan, seakan-akan BMKG memprakirakan akan terjadi gempa dan tsunami di Kalianget-Sumenep. Padahal tidak, yang kita katakan adalah potensi,” urai Usman.

Baca Juga :  Hujan dan Angin kencang Akibatkan Pohon Tumbang di Pamekasan

“Sampai saat ini pemerintah belum bisa memprediksi kapan akan terjadi gempa. Seperti cuaca, baru bisa diprakirakan,” tambahnya.

Sebab itu, BKMG membantu mengingatkan masyarakat untuk membuat jalur evakuasi, mencari daerah yang tinggi, dan kewaspadaan lainnya.

“Imbauan kami masyarakat tetap tenang. Dengan adanya informasi potensi bencana tsunami tentunya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat,” tukasnya.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.