PAMEKASAN, MaduraPost – Imron Amin, yang dikenal dengan panggilan Ra Ibong, bukan hanya seorang anggota DPR RI yang mewakili Jawa Timur XI, Pulau Madura. Bagi banyak orang, dia adalah simbol dari sebuah warisan yang berharga, baik dari segi kehormatan maupun kearifan yang melintasi generasi.
Sebagai cicit yang punya keturunan langsung dari Syaichona Muhammad Kholil, yang akrab disapa Mbah Kholil Bangkalan, Politikus Muda Gerindra ini disebut-sebut dapat mewarisi beban spiritual dan intelektual yang besar.
Mbah Kholil, seorang ulama besar yang berpengaruh dari Pulau Madura, tidak hanya menjadi mentor bagi Hadratus Syaikh Hasyim As’yari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), tetapi juga merupakan sosok yang berpengaruh hingga ke tingkat internasional.
Pemakaman Mbah Kholil di Pemakaman Martajazah, Kota Bangkalan, bukan hanya sebuah tempat bersejarah, tetapi juga menjadi pusat ziarah bagi ribuan peziarah dari berbagai penjuru.
Di situs ini, warisan kearifan dan teladan yang ditinggalkan oleh Mbah Kholil terus hidup dan memberi inspirasi bagi generasi berikutnya, termasuk Ra Ibong.
Dari ini Ra Ibong tidak hanya mewarisi tradisi keluarga dalam dunia politik, tetapi juga dalam membawa nilai-nilai kebaikan dan kepemimpinan yang berakar pada kearifan lokal Madura.
Sebagai anak dari pasangan yang memiliki jejak panjang dalam politik dan pemerintahan, Ra Ibong telah membuktikan dirinya sebagai seorang pemimpin yang mampu mengemban tanggung jawab dengan dedikasi yang tinggi.
Di samping kesuksesannya di ranah politik, Ra Ibong juga menemukan kebahagiaan dalam kehidupan pribadinya. Pernikahannya dengan Cyntia Pratitis Widyarachma dan kelahiran tiga orang anak menjadi puncak dari perjalanan hidupnya yang penuh warna.
Dengan peran ganda yang menginspirasi, sebagai politisi dan kepala keluarga, Ra Ibong menunjukkan bagaimana seseorang dapat membangun dan mewarisi warisan kehormatan dan kearifan yang telah ditinggalkan oleh para pendahulunya.***






