Scroll untuk baca artikel
Hukum & Kriminal

Mayoritas Rokok Bodong di Pamekasan Sulit Ditindak Bea Cukai Madura

Avatar
10
×

Mayoritas Rokok Bodong di Pamekasan Sulit Ditindak Bea Cukai Madura

Sebarkan artikel ini
Rokok filter merek 'JANGGER’ ramaikan bursa pasar rokok bodong di Pamekasan dan Sumenep. (Istimewa)

PAMEKASAN, MaduraPost – Peredaran rokok ilegal tanpa cukai di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, rata-rata tidak ditindak. Alasannya sampai saat ini tidak diketahui. Banyak macam jenis rokok ilegal beredar, salah satunya merek ’JANGGER’.

LSM KPK Nusantara Amsiruddin menuding Bea Cukai Madura bukan tidak tahu sejumlah perusahaan rokok yang memproduksi rokok ilegal. Hanya mereka sulit menindak, dengan berbagai alasan politis dan diplomatis.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  Sebelum Pelaporan, Jurnalis Sampang Jauh-jauh Hari Warning OPD Pengelola DBHCHT

“Bukan tidak tahu, tetapi memang tidak berani, penyebab ketidakberanianya itu jadi pertanyaan,” kata Amsirudin.

Padahal sejauh ini yang ditekan masyarakat memahami rokok ilegal atau produk yang kena cukai, namun PR yang memproduksi rokok ilegal justru dibarkan.

“Ini kan lucu Bea Cukai melakukan sosialisasi kepada masyarakat ditekan paham cukai, sedangkan PR yang memproduksi rokok ilegal terus dibiarkan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Kuasa Hukum Hosniya Desak Polres Pelabuhan Tanjung Perak Serius Tangani Kasus Pengeroyokan

Peredaran rokok ilegal di Pamekasan hingga kini belum bisa diminimalisir. Padahal daerah berjuluk Bumi Gerbang Salam mendapatkan suntikan anggaran dari DBHCHT milliar rupiah. Peruntukannya 25 persen untuk penindakan.

“25 persen itu masuk anggaran tuyul, kerjanya tidak ada bukti, anggaran habis, penindakan selama ini masih ada keberpihakan, toko – toko kecil di tindak, owner PR terus dibiarkan,” pungkasnya.

Baca Juga :  Warga Desa Bira Barat Penuhi Panggilan Kejari Sampang Didampingi LSM JCW Jawa Timur