Hidup Miskin, Nenek Sebatangkara di Desa Sejati Sampang Butuh Perhatian Pemerintah

- Jurnalis

Sabtu, 26 Desember 2020 - 18:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAMPANG, MaduraPost – Nenek Merdinep (60) Warga Dusun Bunut, Desa Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang hidup sebatangkara dan tinggal di rumah yang sangat tak layak huni, hingga butuh perhatian pemerintah

Nenek Mardinep tinggal sendirian pada sebuah kediaman yang beralaskan tanah tak rata, di kelilingi kayu-kayu lapis yang mulai rapuh terkikis usia diselingi anyaman bambu yang telah menua, juga atap genting yang sudah miring, sebatang kara ia berjuang demi bertahan hidup, hanya untuk makan dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Untuk kebutuhan makan sehari-hari pun, Mbah Mardinep hanya mengandalkan pemberian dari tetangganya saja, karena tak memiliki sanak keluarga lagi. Suami Mbah Mardinep sudah lebih 15 tahun meninggal dunia dan tidak memiliki keturunan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan ketabahan dan kesabarannya yang luar biasa, Mbah Mardinep tinggal dan bertahan hidup di dalam gubuk tersebut. Selama ini dia masak dengan tungku tanah liat. Dia mengandalkan ranting dan dahan kayu untuk menyalakan api.

Baca Juga :  Ribuan Masyarakat Peduli Demokrasi Geruduk KPU Pamekasan, Menuntut Paslon 01 Untuk Didiskualifikasi

Dia mengaku setiap malam kedinginan karena angin masuk dari segala penjuru rumah yang berlubang. Saat hujan, air masuk dalam rumah karena banyak atap yang bocor.

Meski kondisinya sangat memilukan, Mbah Mardinep mengaku tak pernah mendapat jatah maupun bantuan sosial dari pemerintah. Baik dari pemerintah pusat, kabupaten, hingga kecamatan tak pernah satupun instansi menyentuh kehidupannya. Padahal, ia seharusnya diprioritaskan untuk mendapat berbagai bantuan sosial.

“Mbah cuma dapat bantuan BLT-DD saja. Mbah tak apa-apa, meskipun tak dapat bantuan dari pemerintah, mbah tidak kecewa apalagi kesal,” tuturnya, Sabtu (26/12/2020).

Mbah Mardinep mengungkapkan, tapi kalau memang ada bantuan perbaikan rumah, ia sangat bersyukur jika bisa mendapatkannya. Namun apabila memang belum ada, dia pun mengaku tak akan memaksa, yang penting rumahnya masih bisa digunakannya untuk berteduh meski seluruh bagian atapnya sudah nyaris roboh.

Baca Juga :  Ahmad Marul Saleh

“Semoga kedepannya pemerintah membantu memperbaiki rumah saya, agar nyaman ditempati, dan tidak bocor lagi,” pintanya.

Namun begitu, Mbah Mardinep selalu mengucap syukur atas nikmat berupa panjang umur disertai sehat lahir batin, tanpa gangguan fisik yang berarti. Baginya, kesehatan adalah utama dibanding harta apapun.

“Kalau dapat bantuan ya diterima, kalau tidak ya gakpapa. Semoga saya selalu sehat dan panjang umur,” harapnya.

Sementara itu, perihal Mbah Mardinep yang tidak pernah mendapat bantuan dibenarkan oleh Kepala Desa Sejati, Syaifuddin.

“Untuk pengajuan bantuan bedah rumah sudah diajukan tapi sudah saya pasrahkan ke Koramil,” kata Syaifuddin dibalik telepon selulernya.

Baca Juga :  Proses Dugaan Korupsi DD Dinilai Lamban, Masyarakat Sokobanah Demo Kantor Kejari Sampang

Pihaknya juga mengaku jika belum pernah mengajukan bantuan untuk janda tua tersebut kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial (Dinsos) maupun Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) setempat.

“Satu tahun yang lalu saya sudah perintahkan perangkat desa untuk mendata dan kemudian diajukan ke koramil,” ujar Syaifuddin.

Menurutnya, terkait pendataan warga miskin yang didata untuk mendapatkan bantuan bedah rumah bukan hanya Mbah Mardinep saja, melainkan banyak dusun-dusun yang lain juga diajukan. Akan tetapi, hanya Mardinep saja yang tidak dapat.

“Kurang tau juga kenapa hanya Mardinep yang tidak mendapatkan bantuan bedah rumah itu,” sesalnya.

Dikatakannya, bahwa semenjak adanya pandemi Covid-19 ini, Mardinep mendapatkan Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa (BLT-DD).

“Ya cuma BLT-DD saja yang dirasakan oleh Mardinep selama ini,” pungkasnya. (Mp/man/rus)

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Relawan Prabowo Minta Kejari Pamekasan Monitoring Program MBG di Batumarmar
Pemilik Tambak di Sumenep Merasa Ditipu Oknum, PLN Belum Beri Keterangan Resmi
Sumenep Raih Opini WTP Kedelapan Kali Berturut-Turut dari BPK RI
Kasus Bandar Narkoba Riyanto Telah P21, Berkas dan Tersangka Sudah Dilimpahkan ke Kejaksaan
BKPSDM Sumenep Tindak ASN Mangkir Usai Idulfitri, Lima Masuk Proses Disiplin
Sumenep Kebanjiran Anggaran DBHCHT Rp62 Miliar
Begini Cara Ustadz Zamahsyari Mencairkan Uang Pokmas Fiktif Desa Cenlecen
STKIP PGRI Sumenep Tendang Dosen Bergelar Doktor Akibat Skandal Asusila

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 07:02 WIB

Relawan Prabowo Minta Kejari Pamekasan Monitoring Program MBG di Batumarmar

Jumat, 18 April 2025 - 10:13 WIB

Pemilik Tambak di Sumenep Merasa Ditipu Oknum, PLN Belum Beri Keterangan Resmi

Kamis, 17 April 2025 - 19:27 WIB

Sumenep Raih Opini WTP Kedelapan Kali Berturut-Turut dari BPK RI

Rabu, 16 April 2025 - 08:58 WIB

Kasus Bandar Narkoba Riyanto Telah P21, Berkas dan Tersangka Sudah Dilimpahkan ke Kejaksaan

Selasa, 15 April 2025 - 08:14 WIB

BKPSDM Sumenep Tindak ASN Mangkir Usai Idulfitri, Lima Masuk Proses Disiplin

Berita Terbaru