PAMEKASAN, Madurapost.id – Pihak Disperindag Pamekasan diduga telah gelap hati dan tutup mata terkait nakalnya para pemantau tembakau yang gajinya berasal dari APBD Kabupaten Pamekasan.
Pasalnya sejak tanggal 1 September 2020 sampai sekarang, masih banyak pamantau temabakau yang keluyuran pada saat jam tugas, artinya hanya datang pagi untuk absen dan baru kembali pada sore hari.
Hal itu terjadi karena tidak adanya ketegasan dan pengawasan yang jelas dari pihak team pengawas Disperindag terhadap para pemantau tembakau setiap harinya, sehingga terkesan buang-buang anggaran saja.
Menurut politisi partai Gerindra Pamekasan Khairul Kalam, jika benar demikian, para pemantau sama halnya memakan gaji buta, Disperindag hanya buang-buang anggaran saja dan itu sama halnya merugikan Negara.
“Disperindag rugi menggaji mereka jika faktanya para pemantau lalai dalam tugasnya, karena tidak sedikit teman- teman pemantau yang hanya keluyuran saat jam tugas,” ujarnya, Senin (14/09/2020).
Lebih lanjut Khairul Kalam berharap, Disperindag memberikan tindakan tegas bagi pemantau yang tidak serius dalam menjalankan tugasnya
“Ya menjadi PR Disperindag adalah, lakukan evaluasi dan berikan sanksi yang jelas bagi pemantau yang lalai dalam tugasnya, kalau hal itu tidak dilakukan oleh Disperindag berarti pihak Disperindag telah gelap hati dan tutup mata,” harapnya.
Seperti pada pemberitaan sebelumnya, salah satu dari team pengawas dari Disperindag Pak. Mol (sapaan akrabnya) berdalih, kalau dirinya tidak tahu terhadap pemantau yang seperti itu.
“Ya kalau seperti itu, kami tidak tahu dan kami akan tindak lanjuti, cuma pada saat saya ke gudang, pemantau itu ada kok,” dalihnya. (Mp/nir/uki/rus)






