SURABAYA, MaduraPost – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terus melakukan aktivitasnya dengan beragam cara, salah satu yang dilakukannya adalah cangkrukan dengan warga di Balai RW X, Kelurahan Ngagelrejo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
Dikutip dari Instagram @surabaya, giat ini merupakan hobi baru dari mantan Kepala Bappeko tersebut. Obrolan santai yang dilakukan Cak Eri sapaan akrabnya juga didampingi oleh dinas-dinas terkait, acara berlangsung pada Rabu, (27/10/2021).
Eri mengatakan, bahwa cangkrukan sebagai pendekatan kepada warganya, dirinya berharap agar perangkat daerah yang lain juga bisa melakukannya. Setelah dialog dengan warga setempat, banyak solusi yang bisa dapatkan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi warga Surabaya.
“Ini pendekatan kepada warga yang harus saya contohkan kepada anak buah saya, dari tadi ketika ada pertemuan seperti ini kan banyak, ternyata solusi bisa langsung diambil, dan saya tadi bilang, seandainya kalau lurah dan camat ga iso jawab (tidak bisa menjawab) yo (ya) bilang, nanti dikoordinasikan dengan saya, setelah itu bisa memberikan jawaban besoknya,” kata Eri kepada media.
Bincang-bincang berlangsung lama, salah satu warga mengeluhkan terkait regulasi masalah surat kematian, dalam hal ini terjadi orang meninggal di suatu tempat, warga mengalami kesulitan untuk memakamkan jenazahnya karena disuruh mengurus surat kematian terlebih dahulu.
“Jujur untuk memakamkan jenazah ini gak bisa, karena dari pemakaman minta adanya surat kematian pak, terutama untuk hari minggu pak, apakah hal ini nanti bisa diperpendek, mempermudah kita dalam melakukan pemakaman di tempat pemakaman, itu Pak Eri,” tanya seorang warga.
Mendengar pertanyaan tersebut, Cak Eri sapaan akrabnya langsung menjawabnya kemudian meminta Ibu Anna Fajriatin selaku Kepala Dinas Kebersihan Ruang Tata Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, membuat peraturan terkait pemakaman yang memudahkan warga.
“Mbak Ana (Kadis DKRTH), buatkan surat edaran Kepala Dinas Kebersihan dan Tata Ruang untuk seluruh makam di Pemerintah Kota Surabaya, ditulis jelas ning kono (disana) lek ono seng sedho (kalau ada yang meninggal) cukup keterangan dari RT, setelah itu besoknya baru ngurus-ngurus,” pinta alumni ITS ini kepada dinas terkait.
Selain itu, aspirasi warga antara lain: masalah genangan air, rumah tidak layak huni (RTLH), pendidikan, sampai program dana kelurahan. Pemimpin Kota Pahlawan menjelaskan, bahwa semua permasalahan yang selalu terhenti di kelurahan, hari ini harus terwujud, dari kemarin-kemarin yang sempat tidak konsentrasi akibat Covid-19 sekarang dimulai lagi.
“Wingi kan mandek perkoro covid, suwe wes ga konsen awakdewe, (kemarin kan berhenti perkara Covid, lama sudah gak fokus kita, dan sekarang harus mulai lagi,” paparnya singkat.
Wali Kota muda itu, terus menginginkan setelah cangkrukan yang sekarang terlaksana kembali, harus berjalan dua minggu sekali yang akan diteruskan oleh lurah dan camat dengan OPD terkait, dalam acara tadi juga ikut nimbrung.
“Dari situ kita bisa tau betul apa keinginan masyarakat, opo ae kekurangane (apa aja kekurangannya), karena kalau saya ngomong Surabaya sudah tidak ada genangan air, yo sek ono (ya masih ada) yang tahu siapa? Yo RT RW ne (ya RT RW nya),” tukasnya.