SUMENEP, MaduraPost – Madura Culture Festival 2025 kembali hadir sebagai perhelatan budaya terbesar di Pulau Garam, dan berlangsung di GOR A. Yani, Panglegur, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Selama sepekan, mulai 28 Agustus hingga 3 September 2025, festival ini menghadirkan ragam pertunjukan seni, kuliner khas, hingga pameran UMKM yang melibatkan 13 kabupaten dari kawasan Tapal Kuda, termasuk seluruh kabupaten di Madura.
Di antara pelaku usaha yang ambil bagian, Arinna Cafe & Resto bersama Arinna Hidayah Bakery ikut serta meramaikan gelaran tersebut.
Keduanya hadir bukan sekadar memamerkan produk, tetapi juga menjadi bagian dari upaya mengangkat potensi kuliner lokal ke panggung yang lebih luas.
CEO PT Arinna Makmur Sentosa, Arinna Hidayah mengatakan, keterlibatan brand kulinernya dalam Madura Culture Festival merupakan bentuk komitmen untuk mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif Sumenep.
“Festival ini bukan hanya hiburan, tetapi juga ruang kolaborasi yang mempertemukan budaya, kuliner, dan kreativitas masyarakat. Kami ingin menunjukkan bahwa produk lokal bisa bersaing dan menjadi kebanggaan Madura,” ungkapnya, Minggu (31/8) malam.
Festival yang memasuki tahun ketiga ini mengusung konsep inklusif, menghadirkan beragam agenda seperti Gosumenep Fun Run 5K, Sweet Model Anniversary, Madura Night Vaganza, Festival Tembakau Madura, hingga Sumenep Batik Festival.
Seluruh rangkaian dirancang untuk memadukan tradisi dan modernitas, sekaligus mendorong geliat UMKM dan sektor pariwisata. Arinna menilai, partisipasi pelaku usaha lokal dalam festival budaya semacam ini sangat penting.
Menurutnya, produk kuliner tidak sekadar makanan, melainkan juga identitas daerah yang bisa dikenalkan ke wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Melalui festival ini, kami berharap produk-produk lokal seperti yang kami hadirkan bisa semakin dikenal luas, sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke Sumenep,” tambahnya.
Dengan melibatkan ribuan peserta, pelaku UMKM, komunitas kreatif, hingga masyarakat umum, Madura Culture Festival 2025 diproyeksikan menjadi salah satu event budaya paling bergengsi di Jawa Timur.
Festival ini tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga berperan sebagai magnet pariwisata dan penggerak roda ekonomi masyarakat.***






