SAMPANG, MaduraPost – Puluhan aktivis yang tergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sampang, kembali menggelar aksi jilid kedua soal carut – marut penyaluran Bantuan BPNT/Sembako ke kantor Bupati Sampang, Kamis (17/03/2022).
Dalam aksi tersebut, mereka meminta Bupati dan Wakil Bupati Sampang untuk segera menemuinya. Namun karena tak kunjung ditemui, PMII menuding Bupati dan Wakilnya sudah tidak bermartabat lagi.
“Bupati dan Wakil Bupati sudah tidak bermartabat. Mereka takut menemui rakyatnya, karena takut sama mafia Bansos,” teriak mahasiswa.
Sempat terjadi peserta aksi tersebut saling dorong-mendorong dengan aparat keamanan. Bahkan, massa PMII melakukan pembakaran ban bekas di depan Kantor Pemkab sambil berorasi.
“Kami tegaskan, bahwa Pemkab tidak sukses menyelesaikan permasalahan Bansos. Dalam hal ini menjadikan rapor merah untuk Bupati dan Wakil Bupati Sampang,” tegasnya.
Walaupun orang nomor satu di Sampang itu tak menemuinya, PMII tetap membacakan tuntutannya di depan Kantor Pemkab Sampang.
Sementara itu, Ketua PC PMII Sampang, M Nadzir Fatihil Haq, membacakan apa yang menjadi tuntutannya sebagai berikut,
- Memberikan sanksi tegas terhadap.oknum pejabat desa dan mencopot status ASN/PNS bagi PJ yang melanggar realisasi penyaluran BPNT/Sembako, sesuai peraturan perundang undangan.
-
Pemerintah Sampang mendesak oknum pejabat desa untuk mengembalikan hak KPM sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditentukan.
-
Pemerintah wajib melaporkan/memberikan perkembangan kepada publik secara transparan, khususnya kepada PC PMII Sampang.
Sekedar diketahui, massa PMII Sampang tak ditemui oleh Bupati Sampang, H Slamet Junaidi dan Wakil Bupati Sampang, H Abdullah Hidayat membubarkan diri dari depan kantor Pemkab Sampang.