Scroll untuk baca artikel
Daerah

Achmad Dzulkarnain: Hari Kebangkitan Nasional Momentum Merekatkan Persatuan Bangsa

Avatar
8
×

Achmad Dzulkarnain: Hari Kebangkitan Nasional Momentum Merekatkan Persatuan Bangsa

Sebarkan artikel ini
PROFIL. Potret Kepala Bakesbangpol Sumenep, Achmad Dzulkarnain, dalam sebuah acara beberapa waktu lalu di kantor pemkab setempat. (M.Hendra.E/MaduraPost)
PROFIL. Potret Kepala Bakesbangpol Sumenep, Achmad Dzulkarnain, dalam sebuah acara beberapa waktu lalu di kantor pemkab setempat. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh pada 20 Mei menjadi momentum refleksi kebangsaan yang sarat makna.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sumenep, Achmad Dzulkarnain menyampaikan, bahwa Hari Kebangkitan Nasional adalah pengingat akan pentingnya persatuan dalam membangun bangsa.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Menurutnya, semangat yang diwariskan para pendiri bangsa harus terus dijaga dan diimplementasikan dalam kehidupan bernegara, terlebih di era disrupsi informasi dan globalisasi saat ini.

“Kita tidak boleh melupakan sejarah, karena dari sanalah kita belajar. Semangat persatuan yang ditanamkan oleh para tokoh pergerakan nasional seperti dr. Sutomo dan kawan-kawan harus menjadi inspirasi. Di tengah berbagai perbedaan dan tantangan zaman, semangat gotong royong dan nasionalisme harus terus kita kobarkan,” ujar Dzulkarnain pada MaduraPost, Senin (19/5).

Baca Juga :  Berkah Ramadhan, Forum Komunikasi Mahasiswa Proppo Berbagi Ta’jil

Ia juga menekankan, bahwa kebangkitan bangsa tidak hanya bersifat simbolik, tetapi harus tercermin dalam kinerja, disiplin, dan tanggung jawab semua elemen masyarakat, khususnya generasi muda.

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei untuk mengenang berdirinya organisasi modern pertama di Indonesia, Boedi Oetomo, pada 20 Mei 1908.

Organisasi ini didirikan oleh para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) di Batavia, dipelopori oleh dr. Sutomo, Gunawan Mangoenkoesoemo, dan para mahasiswa lainnya.

Boedi Oetomo bukanlah organisasi politik, melainkan organisasi sosial dan kultural yang bertujuan memajukan pendidikan dan kebudayaan rakyat Hindia Belanda, khususnya di kalangan priyayi Jawa.

Baca Juga :  Minta Jauhi Narkoba, Kapolres Ajak Pelajar Sapeken Sumenep Ikut Seleksi Polri

Namun semangatnya kemudian memicu lahirnya berbagai organisasi kebangsaan lain yang lebih radikal dan politis, seperti Sarekat Islam, Indische Partij, dan Partai Nasional Indonesia.

Momentum 20 Mei ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia sejak era Presiden Soekarno, sebagai simbol bangkitnya semangat nasionalisme, kesadaran sebagai bangsa, dan perjuangan kolektif untuk kemerdekaan.

Bangkit untuk Indonesia Emas

Peringatan Harkitnas ke-116 tahun ini mengusung tema “Bangkit untuk Indonesia Emas”. Tema ini selaras dengan visi Indonesia menuju 100 tahun kemerdekaan pada 2045, yang bercita-cita menjadi negara maju, adil, dan sejahtera.

Baca Juga :  Peduli Korban Laka Lantas, Satlantas Polres Sampang Berikan Bantuan Paket Sembako

Kepala Bakesbangpol Sumenep menambahkan bahwa momentum Harkitnas harus dijadikan ruang untuk mengevaluasi capaian pembangunan sekaligus memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah ancaman perpecahan dan radikalisme.

“Tantangan kita hari ini tidak lagi penjajahan fisik, tapi penjajahan pikiran. Media sosial, hoaks, dan ujaran kebencian bisa memecah persatuan kalau kita tidak bijak. Maka Hari Kebangkitan Nasional ini harus menjadi pengingat agar kita tetap teguh pada jati diri bangsa,” tegasnya.

Dengan semangat Harkitnas, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga persatuan, memperkuat solidaritas, dan berkontribusi aktif dalam pembangunan daerah maupun nasional.***