BANGKALAN, MaduraPost – DPW Libas 88 di wilayah Korwil Madura menemukan banyak penyimpangan yang dilakukan oleh 17 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Bangkalan.
Sebab di lapangan mereka ditemukan melakukan dugaan pungli terhadap siswa baru sebesar Rp2 juta persiswa. Hal ini diketahui siswa baru yang mengikuti Paket C PKBM.
Pasalnya, dari hasil penelusuran Tim DPW Libas 88 Korwil Madura sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti serta narasumber yang mengetahui dan membenarkan adanya dugaan pungli tersebut.
Ketua DPW Libas 88 Korwil Madura, Arif Ali mengatakan pihaknya menemukan banyak penyimpangan di 17 PKBM di Bangkalan yang diduga melakukan pungli sebesar Rp2 juta terhadap siswa baru yang mengikuti paket C.
“Sampai saat ini tim investigasi tetap turun. Namun kali ini saya langsung turun sendiri bersama anggota untuk memvalidasi data, bahkan benar bahwa adanya dugaan pungli tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya di bawah tidak ada aktivitas kegiatan belajar mengajar, sehingga bisa langsung mendapatkan Ijazah. Parahnya lagi tidak ada fasilitas Gedung untuk proses belajar, baik yang mengejar paket A, B atau C.
“Namun menggunakan fasilitas sekolah diataranya, 3 PKBM dibuat sampel yakni (PKBM) Al Karomah (PKBM) Thohal Amin (PKBM) AL HIKMAH terhadap siswa baru kejar paket,” kata Arif.
Menurut Arif tidak hanya itu di bawah tidak sesuai dengan data dapodik lapangan, baik yang berusia produktif serta non-produktif bahkan tidak ada data audentik terkait dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP).
“Kami banyak menemukan kejanggalan terhadap 17 PKBM adanya dugaan kerjasama dengan Kepala Sekolah da Disdik di Bangkalan, diduga memanipulasi penggunaan BOP demi untuk memperkaya diri secara berjamaah dengan bekerjasama Disdik dan Kepala sekolah setempat,” tegas Arif dengan nada geram.
Sementara itu, Kepala Sekolah PKBM Blega, Kabupaten Bangkalan, Kartini saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp nya oleh Wartawan MaduraPost ini hanya dibaca dan tidak dibalas, hingga berita ini ditayangkan.***