PAMEKASAN, MaduraPost – Polemik pelaksanaan Pilkades Serentak di Kabupaten Pamekasan yang akan digelar pada 23 April 2022 menuai pro dan kontra.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pamekasan dan Serikat Islam (SI) yang ingin agar Pilkades serentak kabupaten Pamekasan tidak digelar pada 23 April 2022 karena bertepatan dengan Bulan suci Ramadhan, Justru mendapat semprotan dari Mohammad Rofiuddin yang merupakan mantan Kepala Desa Potoan Daya.
Alasan MUI dan SI Pamekasan meminta Pilkades tidak digelar pada bulan Ramadhan untuk menjaga kesucian dan kehormatan bulan suci ramadhan, Justru menurut Rofiuddin merupakan alasan Politis.
Bahkan dengan tegas Rofiuddin menyuruh MUI untuk ngaji lagi, karena menurut Rofiuddin, MUI tidak paham konsep Ibadah.
Hal itu disampaikan Rofiuddin dalam voice not yang beredar luas di jejaring sosial WhatsApp.
“Jek terlalu tis politis, ajiyeh MUI ma’pas tabelik, desarah apah ? Ereken kalakowan ebede cuma pasah Ben apejeng maloloh, Soro ngaji pole koh, Mun tak Keng Karen a politik tak kerah akomen agek jiyeh,” Kata Rofiuddin dalam bahasa Madura yang aktinya kurang lebih “Jangan terlalu Politis, MUI kok kebalik, dasarnya apa ? Dikira perbuatan ibadah cuma puasa dan solat, suruh ngaji lagi. Kalo bukan karena politik, tidak mungkin MUI komentar seperti itu,”.
Tidak hanya MUI, Rofiuddin juga menyebut Serikat Islam (SI) Pamekasan terlalu sok dan offside. Karena menilai keputusan SI tidak melalui musyawarah para ulama sepuh seperti KH Mohammad Rofi’i Baidhowi pengasuh PP Al-Hamidy Banyuanyar.
“Ben SI ma’pas nyul manganyul akebey keputusan age’ jiyeh, Apah mareh ekarapat neng ulama SI, mareh ekarempek ? Je’reng Kyai Muhammad telem temur SI, Mon can engkok Offside jiyeh,” lanjut Rofiuddin yang artinya ” dan SI kok sok buat keputusan seperti itu, apakah sudah dirapatkan oleh para Ulama SI, Sudah musawaroh ? Bukankah Kyai Muhammad juga SI, Kalo menurut saya SI Offside,”
Sebelum kritikan pedas pada MUI dan SI, Rofi’udin melontarkan beberapa penggalan ayat Alquran yang menurutnya sebuah dalil tentang pentingnya mengangkat sebuah pemimpin.
Sehingga menurut Rofiuddin, Pelaksanaan Pilkades pada bulan suci Ramadhan justru lebih baik karena juga bernilai Ibadah.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan WA, Rofiuddin mengatakan bahwa hal tersebut sudah klir dan suasana sudah dingin, sehingga tidak perlu di follow up dan di goreng. Karena apa yang dia sampaikan khusus untuk internal group SI dan Guyonan.
“Itu guyonan lek, untuk internal group SI, tidak perlu di follow up, karena kita di SI guyub, Guyon itu. Karena memang di SI ada dua pendapat, jadi saya berpendapat seperti itu, tapi itu bukan untuk konsumsi publik, tapi untuk internal, begitu,” Kata Rofiuddin melalui pesan WhatsApp. Ahad (23/1/2022).