SUMENEP, MaduraPost – Bentrok mahasiswa bersama aparat satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak bisa terhindarkan.
Bentrok tersebut terjadi saat mahasiswa tengah menggelar aksi demonstrasi ke kantor Bupati Sumenep soal tambak udang ilegal.
“Kami mencoba untuk menunggu Bupati, informasi dan komunikasi yang kami dapat, Bupati ada dua agenda hari ini, sehingga kami mau mau menunggu,” ucap Sutrisno, koordinator aksi (Korlap) Aksi FKMS, Rabu (31/3).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mahasiswa yang tergabung dalam Fron Keluarga Mahasiswa Sumenep (FKMS) itu kembali menyoal progres tambak udang ilegal yang kian semakin memprihatinkan saja.
Bentrok terjadi antara mahasiswa dan Satpol PP. Pasalnya, mahasiswa merasa geram dan kecewa sebab tak ditemui oleh Bupati Sumenep.
“Makanya kami minta izin, saya tidak bisa menjelaskan secara detail dan saya tidak bisa menyimpulkan karena itu terjadi spontan,” terangnya.
Dalam insiden tersebut untung tidak ada yang mengalami luka antara mahasiswa dan aparat. namun ketegangan sempat terjadi hingga satu jam lamanya.
Awalnya, mahasiswa orasi di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, sebelum akhirnya masuk ke kantor Pemerintah Daerah (Pemda). Disana, mahasiswa tidak ditemui Bupati Sumenep, lantaran masih berbenturan dengan agenda lain.
Terpisah, humas Satpol PP Sumenep, Nurul Huda mengatakan, jika saat demo hanya terjadi ketegangan antara mahasiswa dan aparat. Menurutnya, aparat telah melaksanakan tugas sesuai aturan yang ada.
“Jadi kami melaksanakan tugas sesuai SOP yang sudah ada. Tadi itu nggak Sampai bentrok parah,” singkatnya.