SUMENEP, MaduraPost – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dijadwalkan meresmikan Monumen Tugu Keris di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada Kamis (30/1/2025).
Acara peresmian yang akan berlangsung di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan, ini juga akan dihadiri oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), camat dan kepala desa setempat, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tokoh agama, serta perwakilan masyarakat.
“Insyaallah Bapak Fadli Zon akan hadir untuk meresmikan monumen ini,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Moh. Iksan, dalam keterangannya kepada MaduraPost, Rabu (29/1).

Monumen Tugu Keris yang berdiri di perbatasan Sumenep-Pamekasan, tepat di jalur utama Jalan Nasional, dijadwalkan diresmikan pada pukul 10.00 WIB. Iksan berharap, peresmian tersebut berjalan lancar dan sesuai rencana.
“Semoga peresmiannya nanti berjalan lancar,” ucapnya.
Tugu setinggi 17 meter ini mulai dibangun pada akhir Oktober 2023 dan ditargetkan selesai pada Oktober 2024.
Keberadaannya diharapkan dapat semakin memperkuat identitas Sumenep sebagai Kota Keris.
“Kami membangun tugu keris semegah ini karena keris adalah bagian dari jati diri Sumenep. Kabupaten ini memiliki jumlah empu terbanyak di dunia, dan keberadaannya telah diakui secara resmi oleh UNESCO,” ungkap Bupati Fauzi pada wartawan Jumat (19/7/2024) lalu.
Menurutnya, pembangunan monumen ini juga menjadi bentuk penghormatan kepada para perajin keris di Sumenep yang telah berjuang melestarikan warisan budaya.
Lebih dari sekadar monumen, Tugu Keris juga dirancang sebagai pusat ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
Dengan lokasinya yang strategis di pintu masuk Kabupaten Sumenep, area sekitar tugu akan difungsikan sebagai tempat peristirahatan (rest area) bagi para wisatawan dan pengguna jalan.
Bupati Fauzi menjelaskan, bahwa rest area ini nantinya akan dilengkapi dengan galeri yang memamerkan kekayaan seni dan budaya Sumenep, mulai dari keris, ukiran kayu, batik, hingga kuliner khas daerah.
“Masyarakat yang singgah di sini tidak hanya beristirahat, tetapi juga bisa mengenal lebih dalam tentang budaya Sumenep melalui berbagai produk yang dipamerkan,” tuturnya.
Setiap produk di galeri akan disertai deskripsi mendetail, termasuk sejarah, makna filosofis, proses pembuatan, serta informasi mengenai lokasi pusat produksinya.
“Kami akan melengkapinya dengan galeri keris, ukiran kayu, batik, dan berbagai produk khas Sumenep lainnya. Akan ada penjelasan rinci tentang sejarah dan proses pembuatannya, sehingga bisa menjadi sarana edukasi bagi para pengunjung,” tambahnya.
Pembangunan Monumen Tugu Keris ini menelan biaya sebesar Rp 2,5 miliar, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep tahun 2023. Proyek ini dikelola langsung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR).
Dengan kehadiran tugu ini, Bupati Fauzi berharap, sektor pariwisata Sumenep semakin berkembang, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat, terutama pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Kami ingin memberdayakan ekonomi masyarakat, mulai dari para empu keris hingga pedagang kecil di sekitar kawasan ini,” pungkasnya.***