SAMPANG, MaduraPost – Sedikitnya ada temuan 750 pedagang kaki lima (PKL) di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, diduga memakai listrik curian. PKL tersebut yang tinggal di Pasar Srimangunan. Padahal pemerintah sudah melakukan sosialisasi dan teguran, tapi hal tersebut diamaikan.
Kepala pasar Srimangunan Moh Efendy mengatakan, pihaknya sudah sering melakukan sosialisasi, namun para pedagang itu masih mangkel dan tidak mematuhi aturan pemerintah.
Ia mengatakan, meski pemerintah sudah memasang Banner, pedagang masih tetap mencuri aliran listrik.
“Sudah melakukan sosialisasi dan pemberitahuan kepada para pedagang yang masih mangkel memasang jalur listrik curian, bahkan sudah melaporkan kepada ibu Dinas Disperindag Sampang, makanya saya pindahkan untuk sket,” kata Efendy, Sabtu (22/01/2022).
PKL yang memakai jalur listrik dengan daya 900 Watt pet KWH. Namun yang menyambung jalur listrik liar ada sekitar 750 PKL. Menurutnya ini perlu ditertibkan dan terpaksa mengadakan pemutusan.
Selain itu, untuk sementara pemasangan kabel standard, hingga PKL enak, pengunjung enak dan petugas pun enak, karena banyak pedagang mengeluh.
“Jika dibiarkan pemakaian listrik curian tersebut, pertama mengakibatkan mudahnya kebakaran dan sering listrik padam karena tidak kuat dari banyaknya pemakaian,” kesalnya.
Untuk pemetaan agar diberikan token terhadap para PKL soal biaya masyarakat sendiri tiap bulannya, bahkan pedagang setuju. jika para pedagang tetap mangkel kami akan melakukan tindakan tegas untuk pemutusan jalurnya listrik liar tersebut agar tidak terjadi kebakaran di pasar dan demi keamanan pasar.
“Makanya saya tertibkan karena Kepala pasar yang selama gak turun langsung dengan adanya keluhan pedagang itu tidak tau.
“Saya turun langsung kepada para pedagang secara do todour. Agar bisa mengetahui keluhan dari pedagang. pemasangan sudah lebih, bahkan banyak yang melakukan penambahan daya.
“Kami berharap pedagang mematuhi aturan, agar pasar aman, tertib dan pedagang enak pengunjung enak dan petugas enak juga, jadi, pedagang sudah clear dan tidak ada apa apa lagi asalkan dipasang kembali,” pintanya.
Sudah berapa hari melakukan langkah-langkah dengan melalui sosialisasi dan pemberitahuan bukan hanya satu hari namun seterusnya untuk ditertibkan, sejak tangga 02 Januari 2022 sudah ada pemberitahuan kepada para pedagang namun tetap mereka mangkel.
“Kalau tetap mangkel terpaksa saya putuskan jalurnya listrik liar tersebut,” pungkasnya.