Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Peningkatan IPM Pendidikan di Sumenep, Disdik Uraikan Hal Ini

Avatar
4
×

Peningkatan IPM Pendidikan di Sumenep, Disdik Uraikan Hal Ini

Sebarkan artikel ini
BANGUNAN. Potret Kantor Disdik Sumenep yang berlokasi di Jalan Doktor Cipto, Kolor, Kecamatan Kota. (M.Hendra.E/MaduraPost)

SUMENEP, MaduraPost – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di sektor pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Angka ini menggambarkan kerja keras berbagai pihak dalam memperbaiki kualitas pendidikan di wilayah ujung timur Pulau Madura.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Agus Dwi Saputra, mengungkapkan rasa optimis terkait perkembangan sumber daya manusia (SDM) di daerahnya.

“Kami melihat bahwa peningkatan IPM ini adalah indikasi bahwa Sumenep memiliki masa depan yang lebih cerah. Pendidikan adalah kunci utama, dan lonjakan IPM ini menunjukkan bahwa kami memperkuat dasar yang kokoh untuk masa depan,” ujarnya usai mengikuti forum diskusi pembangunan pada Jumat (2/5/2025) kemarin.

Baca Juga :  Gelar Malam Puncak Hiburan, Paud Pahlawan Desa Panaan Banjir Apresiasi

Tingkat IPM sektor pendidikan ini diukur menggunakan dua indikator utama: Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Keduanya telah menunjukkan peningkatan yang konsisten setiap tahunnya.

Agus menjelaskan, HLS yang pada 2020 tercatat 13,20 tahun, meningkat menjadi 13,33 pada 2021, dan 13,51 pada 2022. Pada 2023, HLS tercatat 13,58, dan terus naik ke 13,59 pada 2024.

Baca Juga :  DPC-PKB Sumenep Intruksikan Anggota DPRD FKPB di Reses Tahap 3 Undang Fattah Jasin Sebagai Narasumber

RLS juga mengalami perkembangan yang menggembirakan, dimulai dari 5,71 pada 2020, menjadi 5,92 pada 2021, terus meningkat ke 5,93 pada 2022, lalu mencatatkan 5,94 pada 2023, dan melonjak signifikan menjadi 6,10 pada 2024.

“Artinya, anak-anak di Sumenep kini memiliki peluang lebih besar untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi,” ujar Agus.

Pencapaian ini tak lepas dari sejumlah program inovatif yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan, seperti pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu dan digitalisasi pembelajaran di daerah terpencil.

Baca Juga :  Universitas PGRI Sumenep Kirim 92 Atlet dan Targetkan Masuk Tiga Besar di Porsenasma V 2025

Kerja sama yang erat antara pemerintah daerah, masyarakat, lembaga sosial, dan sektor swasta juga turut mendukung terciptanya ekosistem pendidikan yang lebih inklusif.

“Gotong royong adalah kunci. Kami tak bisa bekerja sendirian. Dukungan dari semua pihak—para guru, orang tua, hingga siswa sendiri sangat penting,” tambah Agus.

Dengan pencapaian ini, semangat untuk terus memperbaiki dan memajukan pendidikan di Sumenep semakin kuat.

Diharapkan, peningkatan IPM ini tidak hanya tercermin dalam statistik, tetapi juga dalam perubahan nyata kualitas hidup masyarakat.***