SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Daerah

Pemuda Desa Inspiratif Asal Sampang yang Sukses di Bidang Tekhnologi Informasi

Avatar
×

Pemuda Desa Inspiratif Asal Sampang yang Sukses di Bidang Tekhnologi Informasi

Sebarkan artikel ini

SAMPANG, Madurapost.id – Kesuksesan tidak semerta-merrta datang secara kebetulan, melainkan harus usaha dan diperjuangkan. Hal tersebut yang dialami oleh pemuda asal Desa Bira Timur Sokobanah Sampang, Abdul Karim.

Berlatar belakang dari keluarga yang kurang mampu Abdul Karim menjelma menjadi pemuda yang bisa dibilang sukses hidup dikota pahlawan Surabaya.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Semenjak kecil Abdul Karim muda sudah ditinggal oleh ibunya karena meninggal dunia. Ia hanya hidup bersama bapaknya di Desa yang berjarak sekitar -+40 kilometer dari kota Sampang.

Didikan seorang bapak yang disiplin dan pekerja keras membuat Abdul Karim menjadi pemuda pekerja keras dan tangguh.

Jenjang pendidikan

Memasuki umur 6 tahun, Abdul Karim oleh bapaknya di sekolahkan di SDN Sokobanah Laok I yang jaraknya sekitar -+ 6 kilo meter dari Kecamatan Sokobanah dan 4 kilo meter dari rumahnya yang ditempuh dengan berjalan kaki. Disitulah dia menimba ilmu formal untuk kali pertama.

Tamat Sekolah Dasar (SD) 2005, iapun melanjutkan ke jenjang sekolah yang setingkat diatasnya, yaitu SMP swasta tepatnya SMP Al Iman yang berada di Dusun Lansalebar Laok Desa Bira Timur yang berjarak sekitar 4 kilo meter dari rumahnya.

Baca Juga :  Kades di Kecamatan Pakong Kuras Dana Pribadi Untuk HUT RI ke 78

Lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), Abdul Karim yang kala itu berusia 16 tahun sempat tidak ingin meneruskan sekolah ke SMA, karena ia tidak ingin membebani orang tuanya yang hanya menjadi seorang petani. Namun karena semangat dan dorongan yang kuat dari bapaknya dia dengan mantap melanjutkan ke Sekolah Negeri tepatnya Sekolah Menengah Atas (SMAN I) Waru yang berada di Kabupaten Pamekasan.

“Sempat tidak ingin melanjutkan ke SMA sih mas, namun karena tekad yang kuat dan dorongan dari orang tua pada akhirnya saya melanjutkan ke SMA,” tuturnya kepada MaduraPost. Rabu (09/08/2020).

Ia menambahkan, untuk meringankan beban biaya saat sekolah ia menggunakan surat keterangan tidak mampu hasil rekomendasi dari kepala desa setempat.

“Saya selama sekolah SMA gratis mas sama sekali tidak bayar selama 3 tahun karena menggunakan surat keterangan tidak mampu tersebut,” cerita Abdul Karim.

Tidak ingin seperti pemuda pada umumnya yang hanya cukup lulusan SMA, iapun bertekad untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Iapun memilih Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang berada di Kabupaten Bangkalan untuk tujuan kuliahnya dengan mengambil fakultas tekhnik. Lulus pada seleksi mandiri pada 2011, iapun mantap memulai aktifitas pembelajarannya dikampus yang berada di Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan tersebut.

Baca Juga :  Satu Keluarga di Ketapang Laok Sampang Tinggal di Gubuk Tak Layak Huni

Tak cukup disitu, dirasa orang tuanya takut tidak mampu untuk membiayai kuliahnya, pada semester II iapun mendapatkan beasiswa bidik misi tambahan dari kampus tersebut.

“Alhamdulillah mas, selama kuliah saya gratis juga cuma pada semeter I saja yang bayar,” ungkapnya.

Di UTM, ia tidak hanya fokus pada kuliahnya saja. Demi membiayai hidupnya sendiri di kota perantauan iapun menjadi asisten dosen (asdos) selama 5 semester (2,5) tahun.

“Saya dapat uang tambahan selama disana (kuliah. red) iya menjadi asisten dosen itu mas,” imbuhnya.

Karir Pekerjaan

Lulus pada tahun 2014 dari UTM, ia sempat menjadi asisten dosen di salah satu kampus di Pamekasan dengan mata kuliah tekhnik informatika sama sistem informasi selama satu tahun.

Pada 2015, iapun mendapatkan arahan dari seorang dekan tekhnik di kampus UIM Pamekasan untuk mencari pengalaman baru di kota Surabaya.

Baca Juga :  Diduga Potong Dana PIP, DPRD Sampang Akan Panggil Disdik dan Bank BRI

Pada 2016, pria berzodiak Leo ity diterima bekerja disalah satu perusahaan IT Consultan yang bergerak dibidang government dan BUMN yang berada di Surabaya.

Berkat kegigihannya, iapun sering diundang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk presentase pekerjaannya oleh pejabat tinggi yang berada di pemerintahan Jawa Timur.

“Kebetulan kantor saya itu bermitra dengan pemprov. Jadi saya sering diutus oleh pimpinan ke dinas-dinas provinsi,” tutur Abdul Karim dengan senyum khasnya.

Iapun sangat menikmati pekerjaannya, berkat profesinya sebagai Web Developer (programer) ia banyak memiliki relasi khususnya jajaran pejabat yang berada di Jawa Timur.

Diakhir perbincangannya dengan crew MaduraPost.id, Abdul Karim mengajak pemuda khususnya di desa untuk terus bermimpi dan berusaha. Karena dengan bermimpi semua bisa terealisasi.

“Sebelum sampai hingga saat ini mas, saya merasa bakalan hanya mimpi tapi Alhamdulillah berkat doa orang tua semua bisa dipermudah,” tandasnya.

“Saya mengimbau untuk para pemuda khususnya generasi dibawah saya yang berada di desa tetap harus sadar pendidikan,” pungkasnya. (mp/ron)

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.