SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Pemerintahan

Para Pejabat Sumenep Jalan-jalan ke Malang, Ngapain Aja?

Avatar
×

Para Pejabat Sumenep Jalan-jalan ke Malang, Ngapain Aja?

Sebarkan artikel ini
RAPAT KERJA: Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, saat menghadiri rapat kerja Pemkab Sumenep yang digelar di Kota Batu, Malang. (Istimewa)

SUMENEP, MaduraPost – Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (LSM Garis) ikut soroti perjalanan dinas (Perdin) para pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, ke Kota Batu, Malang.

Acara dengan agenda rapat kerja asistensi dan pendampingan intensif, dalam rangka percepatan perencanaan program prioritas Bupati demi pelaksanaan roda pemerintahan empat tahun ke depan itu, terus mengundang banyak tanya.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Pasalnya, buntut dari perjalanan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Sumenep menuai perbincangan, apalagi jika kemudian timbul klaster baru penyebaran Covid-19 lantaran menggelar rapat kerja di Kota Batu, Malang.

Sebab itu, kritikan datang dari aktivis pemerhati kebijakan publik di Sumenep, Ketua LSM Garis, Supardi, meminta Bupati berikut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep harus bertanggung jawab.

Menurutnya, bukan tidak mungkin nanti ada klaster baru penyebaran Covid-19 yang dibawa oleh para pejabat Pemkab Sumenep sepulang dari Kota Batu, Malang.

“Yang ikut acara atensi dan pendampingan intensif itu bukan hanya satu dua orang, tapi semua pimpinan OPD dan pejabat teras Pemkab Sumenep. Saya menduga mereka bisa saja berkerumun,” ungkapnya, saat dikonfirmasi sejumlah media, Minggu (30/5).

Baca Juga :  Gerak Jalan HUT ke-78 RI Tingkat Sekolah Dasar di Pasean Diapresiasi Disdikbud Pamekasan

Dia menilai, seharunya pejabat Pemkab Sumenep lebih berhati-hati untuk menggelar acara diluar kota, sebab bisa saja berakibat fatal bagi masyarakat Sumenep, jika sepulangnya dari Kota Batu, Malang, salah satu pejabat malah terkonfirmasi Covid-19.

“Apalagi di Kota Batu saat ini masih zona oranye berdasarkan peta sebaran Covid-19 di halaman website satuan tugas (Satgas) Covid-19 Jawa Timur. Pimpinan itu pelayan publik, jika ada pejabat terpapar virus Corona maka akan berakibat fatal bagi pelayanan terhadap masyarakat,” kata dia.

Apalagi, sambungnya, para pejabat dan pimpinan OPD di Kota Batu, Malang, pasti bertemu dengan orang baru yang bisa saja membawa virus Corona.

“Jika itu terjadi nantinya akan ada klaster baru sebaran Covid-19, yakni klaster rapat kerja Pemkab Sumenep yang dibawa dari Kota Batu, Malang. Maka dari itu saya berharap Bupati Sumenep juga memikirkan hal ini dengan matang, sebelum berakibat fatal,” paparnya.

Bahkan dirinya merasa curiga, sebab baru saat ini ada pembahasan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) digelar di luar kota.

Baca Juga :  BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak Surabaya Gelar SLCN Untuk Nelayan Sumenep

“Apa tidak bisa digelar di Sumenep sendiri, jika memang butuh pendampingan untuk membuat RKPD dan RPJMD kan bisa secara virtual, kecuali memang mau mengadopsi sistem pemerintahan di Kota Batu, Malang, tidak masalah berkunjung ke sana,” ujarnya.

Dia pun menilai, Pemkab Sumenep harus banyak mengkaji segala sektor persoalan yang baik untuk kemajuan Kabupaten Sumenep dan hal yang bisa mensejahterakan masyarakat. Apalagi keberadaan masa pademi yang menyulitkan banyak pihak.

“Tapi tetap harus difikirkan terlebih dahulu. Karena pandemi Covid-19 belum usai. Jangan sampai masyarakat menilai pemerintah seenaknya sendiri, masyarakatnya dilarang malah pejabatnya sering perjalanan ke luar kota,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Bappeda Sumenep, Yayak Nurwahyudi, membenarkan agenda rapat kerja tersebut di tempatkan di Kota Batu, Malang. Disebutkan, rapat kerja itu diantaranya membahas tentang RKPD dan RPJMD.

“Pemkab Sumenep sedang dalam masa transisi. Ada tiga program fokus Bupati Achmad Fauzi, diantaranya; penggodokan struktur organisasi (SO) baru, RKPD dan RPJMD,” terangnya.

Baca Juga :  Seriusi Kasus Pencemaran Marwah Organisasi, 7 Pengacara Dampingi PC PMII Sumenep

Yayak beralasan, mengapa rapat kerja tersebut di tempatkan di Kota Batu, Malang, dikarenakan adanya keterbatasan jika harus digelar di kotanya sendiri.

“Kemarin itu teman-teman dari pendamping (Konsultan dari UB, red) sudah datang ke Sumenep dua hari berturut-turut, untuk menyelesaikan target kinerja dari masing-masing kegiatan. Ternyata belum dapat terselesaikan karena kekritisannya teman-teman OPD. Dalam memutuskan satu indikator saja dapat berdiskusi dengan panjang, sehingga terbentur oleh keterbatasan waktu,” dalihnya.

Untuk diketahui, Perdin ke Kota Batu, Malang itu digelar selama empat hari. mulai dari tanggal 27 hingga 30 Mei 2021. Kegiatan tersebut dibidangi oleh Bapedda Sumenep, dan dibuka langsung Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.

Sementara peserta yang ikut acara tersebut adalah jajaran pimpinan OPD alias Kepala Dinas (Kadis) dan pejabat teras lainnya di lingkungan Pemkab Sumenep.

Materi yang dibahas pada rapat kerja itu sedikitnya ada tiga program fokus Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, diantaranya penggodokan SO baru, RKPD dan RPJMD.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks

Konten di bawah ini disajikan oleh advertnative. Redaksi Madura Post tidak terlibat dalam materi konten ini.