SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Daerah

New Normal, BPPKAD Sumenep Ajak Masyarakat Taat Pajak

Avatar
×

New Normal, BPPKAD Sumenep Ajak Masyarakat Taat Pajak

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, Madurapost.id – Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur gencar men-sosialisasikan pemulihan pendapatan aksi daerah (PAD) di masa kenormalan baru (New Normal) dengan taat pajak.

“Secara umum kami menunggu kebijakan pemerintah seperti apa, karena PAD yang terjadi itu pengaruhnya sangat besar terhadap situasi,” kata Kepala BPPKAD Sumenep, Rudi Yuyianto melalui Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Penagihan, Suhermanto saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (11/9).

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Baca Juga :  LSM Tuding Warga Pamekasan Minim Sosialisasi Covid-19

Selama terjadi perlambatan PAD, kata Hermanto, memang sedikit susah untuk cepat bisa dilakukan pemulihan.

“Susahnya nanti untuk di pos. Tetapi hal-hal lain yang memang tidak ada sangkut pautnya dengan itu kita bisa dorong, contohnya di BPHTB,” terangnya.

Bahkan, terobosan baru yang akan di luncurkan pada Senin 14 September 2020 mendatang yakni elektronik Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (e-BPHTB).

“Mulai Senin depan kita akan memberlakukan sistem e-BPHT, jadi masyarakat sudah dipermudah, tidak usah ke kantor kami. Dengan aplikasi yang sudah kami lakukan sosialisasi dua minggu lalu kepada seluruh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara (PPATS) jadi mereka yang sudah mengkuasakan kepada PPAT-nya untuk bertransaksi dengan kita,” urainya.

Baca Juga :  Permudah Proses Pembayaran Pajak, e-BPHTB Akan Segera di Launching

Dia menjelaskan, e-BPHTB lebih efisien. Dengan adanya aplikasi tersebut bisa menuntun para pengguna atau masyarakat untuk cepat mengurus pajak.

“Dan pembayarannya tidak langsung ke kami, tapi langsung kode bayar pakai VE dan bayar perbankan. Jadi penambahan sistem ini mudah-mudahan bisa membantu proses layanan yang endingnya dapat membantu pendapatan kami,” jelasnya.

Baca Juga :  Program RTLH diklaim Program Bupati, Gerindra Sebut Baddrut Tamam Cari Sensasi

Secara regulasi, sambungnya, harus melakukan mitigasi terhadap jenis-jenis pajak yang bisa didorong untuk ditingkatkan.

“Karena estimasi itu tergantung dari situasi, kita ingin meningkatkan pajak hotel tetapi masih ada pembatasan untuk orang bergerak kan susah, karena hotel harus ada orang nginep,” ujarnya.(Mp/al/rul)

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.