DaerahHeadline

Melihat Kondisi Kenaikan Gula Pasir, Ketua Kadin Sumenep : Siap-Siap Kencangkan Ikat Pinggang

×

Melihat Kondisi Kenaikan Gula Pasir, Ketua Kadin Sumenep : Siap-Siap Kencangkan Ikat Pinggang

Sebarkan artikel ini

SUMENEP, MaduraPost – Melambungnya harga gula pasir ditengah wabah pandemi virus corona atau covid-19 di Indonesia, membuat Ketua Kamar Dagand dan Industri (Kadin) Sumenep, Hairul Anwar, angkat bicara.

Pasalnya, harga gula pasir di pasar tradisional terus merangkak naik. Diketahui berada di kisaran Rp 18 sampai 20 ribu per kilogram.

Selaku Ketua Kadin Sumenep, Hairul Anwar, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat melakukan operasi pasar. Karena harga gula pasir saat ini melambung tinggi.

“Kalau masalah gula pasir yang naik itu, Kadin Sumenep punya data bahwa stok di Pemerintah Bulog itu sudah aman, cuma ini terkendala masalah distribusi, karena banyak distributor yang tutup karena pandemi covid-19,” ungkapnya, saat dikonfirmasi dikantornya, Kamis (16/4).

Baca Juga :  Menko PMK Muhadjir Effendy ke Sumenep, Kader dan Alumni HMI Sambut Antusias Hingga Disaji Tarian 'Muang Sangkal'

Hairul juga mengaku prihatin terhadap harga gula yang sangat meroket. Padahal, sekarang ini Indonesia tengah dilanda wabah Covid-19.

“Jadi ini tidak ada jalan lain, karena stok ada, ini yang terganggu cuma dijalur distribusi, kecuali ini adalah operasi pasar,” kata dia.

Apalagi, kata dia, naiknya harga gula pasir akan terus terjadi pada bulan puasa.

“Karena menjelang bulan puasa masyarakat butuh asupan gula, dan akhirnya permintaan tinggi, sedangkan jalur distribusi terganggu, makanya ini tiada jalan lain kecuali Pemerintah lewat Bulog ngadakan operasi pasar. Kalau tidak bisa, karena Physical Distanching, pemerintah bisa menggunakan distributor online,” jelas dia.

Baca Juga :  Dinilai Arogan, Kepala Desa Tlesah Pamekasan Diduga Rusak Akta Tanah Milik Warganya

Sebab itu, Hairul, meminta Pemerintah Daerah untuk segera melakukan trobosan, salah satunya dengan cara melakukan operasi pasar.

“Operasi pasar ini bisa dilakukan langsung kepada masyarakat (Konsumen) atau melalui distributor. Yang penting pemerintah bisa memantau harga,” paparnya.

Diketahui, melonjaknya harga gula pasir dipasaran, karena faktor pendistribusian dari perusahaan kepada distributor terhenti, akibat wabah virus corona.

“Kalau masalah pertumbuhan ekonomi dengan adanya pembatasan wilayah seperti ini, banyak pabrik tak berproduksi, jelas Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) kita pasti menurun, kecuali bidang pertanian,” tuturnya.

Hairul menilai, berbeda jika kelangkaan akibat stok di Pemerintah habis. Jika itu terjadi, lanjutnya, Pemerintah harus melakukan impor dari negara lain.

Baca Juga :  Polres Bangkalan Ungkap Lima Tersangka Kasus Curanmor

“Saya sudah koordinasi di pengusaha Kadin, kita siap-siap untuk kencangkan ikat pinggang, karena sekarang lesuhnya perekonomian dan sulitnya mendapatkan bahan baku, serta diberatkan gaji THR, untuk tidak mengeluarkan dana yang tidak perlu dikeluarkan,” tegasnya.

Kendati begitu, lanjut pengusaha muda itu mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, diyakini harga akan segera pulih sebagaimana harga sebelumnya. Selain itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dalam waktu dekat akan melakukan operasi pasar.

“Hasil rapat kemarin dengan Pemda operasi pasar akan segera dilakukan. Ini juga untuk mengatasi melonjaknya harga mendekati bulan puasa,” tandasnya. (mp/al/lam)

>> Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita madurapost.net Goggle News : Klik Disini . Pastikan kamu sudah install aplikasi Google News ya.