Melihat Kondisi Kenaikan Gula Pasir, Ketua Kadin Sumenep : Siap-Siap Kencangkan Ikat Pinggang

- Jurnalis

Kamis, 16 April 2020 - 17:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, MaduraPost – Melambungnya harga gula pasir ditengah wabah pandemi virus corona atau covid-19 di Indonesia, membuat Ketua Kamar Dagand dan Industri (Kadin) Sumenep, Hairul Anwar, angkat bicara.

Pasalnya, harga gula pasir di pasar tradisional terus merangkak naik. Diketahui berada di kisaran Rp 18 sampai 20 ribu per kilogram.

Selaku Ketua Kadin Sumenep, Hairul Anwar, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat melakukan operasi pasar. Karena harga gula pasir saat ini melambung tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau masalah gula pasir yang naik itu, Kadin Sumenep punya data bahwa stok di Pemerintah Bulog itu sudah aman, cuma ini terkendala masalah distribusi, karena banyak distributor yang tutup karena pandemi covid-19,” ungkapnya, saat dikonfirmasi dikantornya, Kamis (16/4).

Baca Juga :  Kepulangan Haji Dirut BPRS Bhakti Sumekar Disambut Haru di Sumenep

Hairul juga mengaku prihatin terhadap harga gula yang sangat meroket. Padahal, sekarang ini Indonesia tengah dilanda wabah Covid-19.

“Jadi ini tidak ada jalan lain, karena stok ada, ini yang terganggu cuma dijalur distribusi, kecuali ini adalah operasi pasar,” kata dia.

Apalagi, kata dia, naiknya harga gula pasir akan terus terjadi pada bulan puasa.

“Karena menjelang bulan puasa masyarakat butuh asupan gula, dan akhirnya permintaan tinggi, sedangkan jalur distribusi terganggu, makanya ini tiada jalan lain kecuali Pemerintah lewat Bulog ngadakan operasi pasar. Kalau tidak bisa, karena Physical Distanching, pemerintah bisa menggunakan distributor online,” jelas dia.

Baca Juga :  Diduga Kurang Konsentrasi,Mobil Hantam Becak di Sumenep Hingga Hancur

Sebab itu, Hairul, meminta Pemerintah Daerah untuk segera melakukan trobosan, salah satunya dengan cara melakukan operasi pasar.

“Operasi pasar ini bisa dilakukan langsung kepada masyarakat (Konsumen) atau melalui distributor. Yang penting pemerintah bisa memantau harga,” paparnya.

Diketahui, melonjaknya harga gula pasir dipasaran, karena faktor pendistribusian dari perusahaan kepada distributor terhenti, akibat wabah virus corona.

“Kalau masalah pertumbuhan ekonomi dengan adanya pembatasan wilayah seperti ini, banyak pabrik tak berproduksi, jelas Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) kita pasti menurun, kecuali bidang pertanian,” tuturnya.

Hairul menilai, berbeda jika kelangkaan akibat stok di Pemerintah habis. Jika itu terjadi, lanjutnya, Pemerintah harus melakukan impor dari negara lain.

Baca Juga :  Pemkab Sumenep Segera Buka Rekrutmen PPPK dan CPNS Formasi 2024

“Saya sudah koordinasi di pengusaha Kadin, kita siap-siap untuk kencangkan ikat pinggang, karena sekarang lesuhnya perekonomian dan sulitnya mendapatkan bahan baku, serta diberatkan gaji THR, untuk tidak mengeluarkan dana yang tidak perlu dikeluarkan,” tegasnya.

Kendati begitu, lanjut pengusaha muda itu mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, diyakini harga akan segera pulih sebagaimana harga sebelumnya. Selain itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dalam waktu dekat akan melakukan operasi pasar.

“Hasil rapat kemarin dengan Pemda operasi pasar akan segera dilakukan. Ini juga untuk mengatasi melonjaknya harga mendekati bulan puasa,” tandasnya. (mp/al/lam)

Follow WhatsApp Channel madurapost.net untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Nama dan Jabatan Kades Klapayan Bangkalan Dipalsukan, Pelaku Diduga Oknum Staf Kecamatan
BRILink Rama Putra, Bengkel di Rubaru yang Jadi Jembatan Ekonomi Warga Desa
Rayakan Hari Jadi ke-756 Sumenep, Pemerintah Dorong Tradisi Jadi Sumber Kreativitas Ekonomi
Aksi Damai Berujung Luka: Dugaan Represif Polisi Warnai Demo Pilkades Sampang
Krisis Kepemimpinan Desa di Sampang: Ketika Demokrasi Lokal Mandek karena Politik Elit
Sumenep di Panggung Adat Nusantara, Dari Kota Tua ke Nadi Kebudayaan Nasional
Ketika ASN Menjadi Penjaga Warisan, Busana Keraton Sumenep dan Upaya Menghidupkan Kembali Identitas Daerah
Debit Air Turun, PDAM Sumenep Atur Strategi Distribusi di Tengah Kemarau

Berita Terkait

Jumat, 31 Oktober 2025 - 18:23 WIB

Nama dan Jabatan Kades Klapayan Bangkalan Dipalsukan, Pelaku Diduga Oknum Staf Kecamatan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 14:58 WIB

BRILink Rama Putra, Bengkel di Rubaru yang Jadi Jembatan Ekonomi Warga Desa

Jumat, 31 Oktober 2025 - 12:09 WIB

Rayakan Hari Jadi ke-756 Sumenep, Pemerintah Dorong Tradisi Jadi Sumber Kreativitas Ekonomi

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:48 WIB

Krisis Kepemimpinan Desa di Sampang: Ketika Demokrasi Lokal Mandek karena Politik Elit

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:05 WIB

Sumenep di Panggung Adat Nusantara, Dari Kota Tua ke Nadi Kebudayaan Nasional

Berita Terbaru