PAMEKASAN, MaduraPost – Ajang Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) XXIX Tingkat Provinsi Jawa Timur yang dijadwalkan akan digelar pada pekan pertama November 2021 mendatang di Kabupaten Pamekasan itu menimbulkan pro dan kontra pada beberapa elemen masyarakat.
Pasalnya, ajang MTQ tersebut akan digelar ditengah Pandemi Covid-19 yang hingga kini level atau status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Covid-19 di Kabupaten Pamekasan itu masih berada di level 3.
Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Republik Indonesia (LPK RI) Cabang Pamekasan Agus Sujarwadi menyayangkan adanya ajang MTQ Jatim tersebut yang akan dilaksanakan di masa pandemi Covid-19. Yang informasinya sebut dia, level PPKM Covid-19 di Pamekasan masih tinggi.
“Jujur saya tidak menolak adanya ajang MTQ itu. Namun dengan adanya kegiatan ditengah Pandemi tersebut saya khawatir akan menambah klaster-klaster Covid-19 baru,” ucapnya, Selasa (26/10/2021).
Makanya kalau itu terjadi (menambah klaster-klaster Covid-19, red), kata Agus Sujarwadi, maka pihaknya akan melaporkan atau membawa pihak-pihak terkait itu ke ranah hukum. Karena yang dirugikan, pungkas dia, adalah masyarakat.
“Nah, yang menjadi pertanyaan besar bagi saya dan tentunya juga bagi masyarakat yang lain adalah siapa yang akan bertanggung jawab apabila nantinya terjadi tambahan klaster-klaster baru, apakah Bupati Pamekasan, apakah Gubernur Jawa Timur atau pihak Polres Pamekasan yang telah memberikan ijin?,” pungkasnya.
Selain itu, lanjut Agus Sujarwadi, ajang empat tahunan yang disetujui oleh Bupati Pamekasan akan digelar di Pamekasan dengan diperkirakan akan menelan dana miliaran tersebut menjadi sebuah keputusan atau kebijakan yang timpang yang dilakukan oleh Bupati Pamekasan.
“Sebab kalau tidak salah, Bupati Pamekasan sendiri yang mengatakan bahwa Pilkades serentak 2021 itu ditunda pelaksanaannya karena Vaksinasi Covid-19 di Pamekasan belum 70 %. Nah itu kan ketimpangan kebijakan namanya,” lanjutnya.
Kalau memang Vaksinasi Covid-19 di Pamekasan itu belum 70 % tegas dia, kenapa ajang MTQ yang tarapnya se Jawa Timur itu akan dilaksanakannya sedang Pilkades serentak yang tarapnya hanya se Kabupaten Pamekasan belum dilakukan atau terus ditunda?.
“Maka dari itu saya tegaskan, apabila MTQ itu nantinya menambah klaster-klaster baru, saya akan melaporkannya, ya semoga tidak,” tegasnya.